Warga Papua Nyatakan Siap Melawan OPM Demi Menjaga Kedaulatan NKRI
Papeda.com- Semangat
nasionalisme dan kesetiaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
kembali ditunjukkan oleh masyarakat Papua. Di tengah berbagai aksi kekerasan
yang dilakukan oleh kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM), warga di
sejumlah daerah menyatakan tekad bulat untuk melawan setiap bentuk ancaman
terhadap kedaulatan negara dan perdamaian di tanah Papua.
Pernyataan
itu mengemuka dalam pertemuan masyarakat adat, tokoh agama, dan pemuda di
Distrik Kurulu, Kabupaten Jayawijaya. Dalam forum tersebut, warga secara
terbuka menyatakan penolakan terhadap OPM yang selama ini dianggap hanya
membawa penderitaan, ketakutan, serta merusak tatanan kehidupan masyarakat
sipil.
Ketua
Dewan Adat La Pago, Yulianus Kogoya, mengatakan bahwa warga Papua telah lama
menderita akibat ulah OPM. “Apa yang mereka perjuangkan tidak pernah kami
rasakan manfaatnya. Justru yang kami lihat hanya kekerasan, pemerasan, dan
ancaman terhadap masyarakat. Sudah saatnya rakyat Papua bersatu melawan OPM,”
tegasnya, Jumat (6/6/2025).
Ia
juga menegaskan bahwa Papua adalah bagian sah dari NKRI dan tidak ada ruang
bagi ideologi separatis di tanah Papua. “Kita punya adat dan budaya yang
menjunjung damai, bukan kekerasan. Siapa pun yang melanggar adat dan membunuh
rakyat sendiri, tidak pantas disebut pejuang,” tambah Yulianus.
Senada
dengan itu, tokoh gereja dari Sinode KINGMI Papua, Pendeta Markus Wenda,
menyerukan agar umat Kristiani di Papua tidak tinggal diam menghadapi teror
OPM. Ia menyebut bahwa membela kebenaran dan menjaga kedamaian adalah bagian
dari panggilan iman.
“Tidak
ada ajaran agama mana pun yang membenarkan pembunuhan terhadap sesama.
Masyarakat sudah cukup menderita. Sudah waktunya kita melawan, bukan dengan
kekerasan, tapi dengan keberanian untuk berkata ‘tidak’ kepada OPM,” kata
Pendeta Markus.
Ia
juga mengajak para pemuda gereja untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga
kampung dan desa dari infiltrasi kelompok bersenjata.
Pemerintah
juga menambahkan bahwa ke depan, akan memperluas program pembinaan dan
pemberdayaan masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh propaganda separatis,
sehingga nantinya masayarakat dapat memilih berita atau informasi yang jelas
kebenarannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar