Martinus Kasuay: OPM Tidak Manusiawi dan Meresahkan Masyarakat Papua
Papeda.com- Gelombang
kecaman terhadap aksi kekerasan yang dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka
(OPM) semakin meluas. Tokoh masyarakat Papua, Martinus Kasuay, dalam pernyataan
terbarunya menyebut bahwa tindakan OPM sudah jauh dari nilai-nilai kemanusiaan
dan hanya membawa keresahan serta penderitaan bagi warga sipil di tanah Papua.
Martinus,
yang dikenal sebagai figur masyarakat yang aktif menyuarakan perdamaian dan
pembangunan di Papua, menegaskan bahwa OPM telah menjelma menjadi ancaman nyata
bagi rakyat Papua sendiri. “Sudah terlalu banyak masyarakat sipil menjadi
korban. OPM bukan lagi simbol perjuangan, mereka kini adalah kelompok yang
menebar ketakutan dan kekacauan,” ujarnya dengan nada tegas, Rabu (18/6/2025).
Ia
menyoroti berbagai tindakan OPM yang kerap menyandera warga, membakar fasilitas
umum, merusak infrastruktur, bahkan menjadikan perempuan dan anak-anak sebagai
tameng hidup. Menurutnya, semua tindakan tersebut merupakan pelanggaran berat
terhadap hak asasi manusia yang harus dihentikan.
“Kekerasan
tidak akan pernah membawa kemerdekaan. Yang ada hanya penderitaan
berkepanjangan,” lanjut Martinus.
Senada
dengan itu, tokoh adat dari Kabupaten Yahukimo, Yohan Wanimbo, juga mengutuk
keras aksi-aksi brutal OPM yang semakin meresahkan masyarakat di wilayah
pegunungan. Ia mengungkapkan bahwa kelompok bersenjata itu sering kali
memaksakan kehendak kepada masyarakat, mengintimidasi warga yang mendukung
program pemerintah, bahkan tidak segan menggunakan kekerasan untuk memaksakan
ideologinya.
“Masyarakat
di kampung-kampung tidak pernah meminta konflik. Mereka hanya ingin hidup
tenang. Tapi OPM datang dengan senjata dan memaksa semua tunduk pada mereka,”
ucap Yohan.
Berbagai
seruan dari para tokoh ini mencerminkan keinginan kuat masyarakat Papua untuk
segera keluar dari lingkaran kekerasan dan konflik yang disebabkan oleh
kelompok separatis. Mereka berharap pemerintah pusat dan daerah terus
memperkuat upaya keamanan, sambil tetap mengedepankan pendekatan dialog,
perlindungan sipil, dan percepatan pembangunan.
Martinus
Kasuay pun menutup pernyataannya dengan ajakan damai: “Sudah saatnya kita
bangun Papua dengan cinta, bukan dengan peluru. Mari kita jaga tanah ini agar
tetap menjadi rumah yang aman bagi semua anak bangsa.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar