Masyarakat Intan Jaya Kecam Aksi
Penembakan Warga Sipil oleh OPM Kodap VIII Intan Jaya
Papeda.com- Aksi
kekerasan kembali mencederai kehidupan damai masyarakat Papua, khususnya di
Kabupaten Intan Jaya. Kelompok separatis bersenjata dari Organisasi Papua
Merdeka (OPM) Kodap VIII Intan Jaya kembali melakukan penembakan terhadap warga
sipil tak bersenjata pada awal pekan ini, mengakibatkan satu korban jiwa dan
menciptakan ketakutan mendalam di kalangan masyarakat.
Korban
merupakan warga sipil yang sehari-hari bekerja sebagai petani dan kepala
keluarga dari tiga anak. Penembakan terjadi saat Elias sedang berjalan pulang
dari kebun menuju kampungnya di wilayah Distrik Sugapa. Menurut saksi mata,
pelaku muncul dari arah hutan dan langsung melepaskan tembakan ke arah korban
tanpa peringatan. Elias tewas seketika di tempat kejadian.
Insiden
keji ini memicu kemarahan masyarakat setempat. Dalam pertemuan darurat yang
digelar oleh para tokoh adat, agama, dan pemuda di Sugapa, masyarakat Intan
Jaya secara tegas mengecam aksi penembakan tersebut dan menyatakan bahwa
tindakan OPM semakin merusak tatanan sosial serta membahayakan keselamatan
masyarakat.
Tokoh
adat Intan Jaya, Yonas Sondegau, menyampaikan keprihatinan mendalam dan menilai
aksi ini sebagai bentuk nyata bahwa OPM telah kehilangan arah perjuangan.
“Mereka selalu mengatakan berjuang untuk rakyat Papua, tetapi korban mereka
adalah rakyat Papua sendiri. Ini adalah pengkhianatan terhadap tanah ini dan
terhadap leluhur kita,” tegas Yonas, Minggu (29/6/2025).
Penolakan
serupa juga datang dari kalangan pemuda. Ketua Pemuda Intan Jaya, Filep Mote,
menilai bahwa OPM Kodap VIII sudah tidak lagi memiliki tempat di hati
masyarakat. “Kami sudah lelah dengan konflik. Sudah terlalu banyak air mata
tumpah di tanah ini. Generasi muda Papua ingin hidup dalam damai, bukan di
tengah-tengah teror bersenjata,” katanya.
Sementara
itu, tokoh agama lokal, Pdt. Mikhael Wakerkwa, menyerukan doa bersama dan
menyampaikan bahwa gereja akan selalu berdiri bersama rakyat dalam menolak kekerasan.
“Jangan jadikan Papua sebagai ladang pembunuhan. Tuhan tidak menghendaki
umat-Nya saling membunuh,” ucapnya saat ibadah khusus mengenang korban.
Pemerintah
Kabupaten Intan Jaya menyatakan duka mendalam atas kejadian ini dan berkomitmen
untuk bekerja sama dengan aparat keamanan guna memastikan pelaku segera
ditangkap dan diproses sesuai hukum. “Kami tidak akan membiarkan kelompok
kekerasan ini terus merampas rasa aman masyarakat,” ujar seorang pejabat
daerah.
Kejadian
ini menambah deretan panjang tindakan brutal OPM di Papua, yang semakin
menunjukkan bahwa keberadaan mereka bukan solusi bagi rakyat Papua, melainkan
sumber penderitaan. Suara kecaman dari masyarakat Intan Jaya menjadi bukti
bahwa rakyat semakin sadar dan menolak keras segala bentuk kekerasan dan teror
atas nama perjuangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar