OPM
Terus Menembak Warga Sipil Tak Bersalah, Papua Kian Terkoyak Kekerasan
Papeda.com- Aksi
kekerasan bersenjata oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali menelan korban
jiwa dari kalangan masyarakat sipil. Dalam beberapa pekan terakhir, serangkaian
penembakan yang dilakukan oleh kelompok separatis tersebut telah mengakibatkan
jatuhnya korban tak berdosa, memperparah suasana ketakutan dan duka di berbagai
wilayah Papua.
Kejadian
terbaru terjadi di Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, di mana seorang warga
sipil yang sedang mencari hasil hutan dilaporkan tewas ditembak oleh kelompok
OPM. Tanpa alasan yang jelas, korban menjadi sasaran tembak dan meninggal di
tempat. Insiden ini menambah daftar panjang warga sipil yang menjadi korban
kekejaman kelompok bersenjata tersebut.
Tokoh
masyarakat Intan Jaya, Markus Mote, menyampaikan keprihatinan mendalam atas
peristiwa ini. Menurutnya, OPM telah kehilangan arah perjuangan dan berubah
menjadi kelompok kekerasan yang menjadikan rakyat Papua sebagai sasaran.
“Dulu
mereka mengaku berjuang untuk rakyat Papua, tapi kini justru rakyat Papua yang
mereka bunuh. Ini sudah tidak bisa dibenarkan. Penembakan terhadap warga sipil
adalah kejahatan kemanusiaan,” ujar Markus saat ditemui media, Selasa
(27/5/2025).
Ia
menambahkan bahwa masyarakat kini hidup dalam rasa takut dan cemas. Banyak
warga enggan berkebun, beraktivitas, bahkan keluar rumah karena khawatir
menjadi korban berikutnya. Kondisi ini berdampak langsung pada perekonomian
masyarakat yang sebagian besar bergantung pada hasil pertanian dan hutan.
Sementara
itu, Ketua Dewan Gereja Papua, Pdt. Yonas Tabuni, mengutuk keras aksi brutal
OPM dan menyerukan penghentian segala bentuk kekerasan yang menyasar masyarakat
sipil.
“Tuhan
tidak pernah mengajarkan kekerasan sebagai jalan keluar. Menembak warga yang
tidak bersalah adalah bentuk kebrutalan. Kami menyerukan agar semua pihak,
termasuk OPM, menghentikan kekerasan dan membuka ruang dialog demi kedamaian,”
tegasnya.
Tokoh
pemuda Papua, Melkius Nawipa, juga menyuarakan keresahannya. Ia menilai bahwa
aksi-aksi OPM telah menciptakan luka yang mendalam di tengah masyarakat Papua,
khususnya generasi muda.
“Kami,
generasi muda, hanya ingin hidup dalam damai dan membangun masa depan. Tapi
bagaimana bisa jika terus dihantui kekerasan? Tembakan demi tembakan itu justru
merusak semangat anak-anak Papua untuk maju,” ujarnya.
Aparat
keamanan pun terus meningkatkan penjagaan dan operasi keamanan di wilayah rawan
guna mencegah aksi serupa terulang. Namun, masyarakat berharap pendekatan humanis
dan pembangunan berkelanjutan tetap menjadi prioritas pemerintah untuk
mengembalikan rasa aman dan harapan bagi rakyat Papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar