Geger, Sebby Sambom Disebut Setujui Perjanjian New York, Petinggi OPM Melontarkan Kecaman
Papeda.com- Dunia
pergerakan separatis di Papua tengah diguncang isu mengejutkan. Sebby Sambom,
juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM), dikabarkan
menyatakan sikap yang dianggap sejalan dengan pengakuan terhadap New York
Agreement antara Indonesia dan Belanda tahun 1962. Pernyataan tersebut
menimbulkan kegaduhan besar di internal kelompok OPM, bahkan sejumlah petinggi
organisasi itu dikabarkan mengecam keras sikap Sebby yang dinilai melemahkan
semangat perjuangan mereka.
Isu
ini mencuat setelah Sebby disebut dalam sebuah forum daring menyinggung bahwa
Perjanjian New York merupakan “kesepakatan internasional yang sah dan tidak
dapat diabaikan.” Bagi sebagian kalangan OPM, ucapan itu seolah bertentangan
dengan narasi yang selama ini mereka bangun, yakni menolak keabsahan perjanjian
tersebut.
Tokoh
masyarakat Papua, Yulianus Dogopia, menilai kegaduhan di tubuh OPM ini
memperlihatkan inkonsistensi perjuangan mereka. “Kalau memang mereka serius
menolak perjanjian itu, mengapa tokoh sentral seperti Sebby justru mengakui
keberadaannya? Ini membuktikan bahwa mereka tidak memiliki arah yang jelas,”
ujarnya, Selasa (19/8/2025)
Kecaman
datang dari beberapa pimpinan lapangan OPM yang menilai Sebby telah
‘mengkhianati garis perjuangan’. Menurut informasi yang beredar, beberapa
komandan di wilayah pegunungan bahkan terang-terangan menyebut Sebby tidak lagi
layak menjadi juru bicara karena dianggap menurunkan moral anggota.
Tokoh
pemuda Papua, Martinus Mote, menilai bahwa apa yang terjadi di tubuh OPM
hanyalah bukti bahwa kelompok ini penuh dengan perpecahan. “Hari ini mereka
ribut soal perjanjian New York, besok ribut lagi soal siapa yang berhak jadi
pimpinan. Kalau memang mereka tidak satu suara, jangan heran jika semakin
banyak anggota mereka meninggalkan organisasi,” katanya.
Perdebatan
tentang legitimasi Perjanjian New York sendiri memang telah berlangsung selama
puluhan tahun. Namun, fakta bahwa seorang juru bicara senior OPM seperti Sebby
Sambom justru menyebut perjanjian itu sah, memperlihatkan bahwa ada pergeseran
pandangan di kalangan elit mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar