Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Papua: OPM Hanya Mengadu Domba Rakyat Agar Tidak Cerdas dan Terus Hidup dalam Penindasan
Papeda.com- Kritik
keras kembali dilayangkan oleh para tokoh agama dan masyarakat Papua terhadap
keberadaan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Mereka menilai bahwa kelompok
separatis tersebut tidak membawa solusi bagi rakyat Papua, melainkan justru
memelihara konflik, mengadu domba masyarakat, dan menghambat kemajuan
pendidikan serta kesejahteraan warga Papua.
Tokoh
agama dari wilayah Yahukimo, Pendeta Lukas Mirin, menyampaikan bahwa OPM selama
ini hanya menyebar kebencian dan menciptakan permusuhan antar sesama warga
Papua. Ia mengatakan bahwa tindakan OPM justru bertolak belakang dari
nilai-nilai kasih dan perdamaian yang dijunjung tinggi oleh masyarakat adat
maupun agama. “Mereka tidak ingin rakyat Papua cerdas dan sejahtera. Mereka
lebih suka jika masyarakat hidup dalam ketakutan dan kebodohan, supaya bisa
terus dimanipulasi dan dikendalikan,” tegas Pendeta Lukas, Selasa (1/72025).
Lebih
lanjut, ia menambahkan bahwa OPM kerap menggunakan isu kesukuan untuk mengadu
domba masyarakat. “Mereka sebarkan informasi bohong, tudingan-tudingan tanpa
dasar, dan mendorong kekerasan sesama suku. Ini adalah strategi untuk
menciptakan kekacauan agar mereka bisa tetap eksis,” lanjutnya.
Senada
dengan hal tersebut, tokoh masyarakat dari wilayah Puncak, Antonius Tabuni,
juga menyatakan bahwa OPM bukanlah organisasi perjuangan, melainkan kelompok
penindas yang menyabotase masa depan generasi muda Papua. “Mereka tidak pernah
memperjuangkan pendidikan. Bahkan, banyak laporan dari kampung-kampung bahwa
guru dan tenaga kesehatan diusir atau diancam. Ini tindakan biadab, bukan
perjuangan,” kata Antonius.
Ia
mengajak seluruh masyarakat Papua untuk membuka mata terhadap realita yang
terjadi. Menurutnya, selama ini OPM hanya membawa penderitaan dan menghancurkan
harapan rakyat untuk hidup lebih baik. “Kalau mereka benar-benar ingin
membebaskan Papua, seharusnya mereka bantu anak-anak sekolah, bukan membakar
gedung sekolah dan menakuti guru-guru,” ujarnya geram.
Para
tokoh menegaskan bahwa upaya mencerdaskan masyarakat Papua tidak akan pernah
berhasil jika masih ada pihak yang terus memelihara konflik dan menyebarkan
hasutan. Mereka menyerukan agar masyarakat Papua menolak provokasi dan lebih
memilih jalan damai serta pembangunan.
“Papua
akan maju jika kita bersatu, tidak diadu domba. Masyarakat yang cerdas dan
damai akan membawa perubahan. Sudah waktunya rakyat Papua berkata cukup pada
OPM yang terus memperalat penderitaan untuk kepentingan segelintir orang,” ujar
Pendeta Lukas mengakhiri pernyataannya.
Masyarakat
Papua, dengan dukungan para tokoh agama dan adat, kini semakin sadar bahwa
kemajuan hanya bisa dicapai melalui kerja sama, pendidikan, dan perdamaian.
Mereka percaya bahwa masa depan Papua bukanlah di tangan kelompok separatis,
melainkan di tangan rakyatnya sendiri yang bersatu demi tanah kelahiran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar