Minanggen
Murib, Anggota OPM Kalenak Murib, Menyerah dan Kembali ke Pangkuan NKRI
Papeda.com- Langkah
tegas aparat keamanan kembali membuahkan hasil. Salah satu anggota aktif
Organisasi Papua Merdeka (OPM), Minanggen Murib alias Dwijangge, resmi menyerah
dan menyatakan kembali setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Penangkapan
terhadap Minanggen Murib dilakukan pada Senin, 28 April 2025, di depan Bank
Papua, Kota Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.
Penangkapan
ini menjadi bagian penting dari upaya aparat keamanan (Apkam) dalam meredam
gerakan separatis bersenjata di Papua, sekaligus menunjukkan bahwa semakin
banyak anggota OPM yang mulai kehilangan kepercayaan terhadap perjuangan
bersenjata dan memilih kembali ke pangkuan ibu pertiwi.
Menurut
keterangan resmi dari Lettu Inf Bagas Ivandy, Minanggen Murib bersama dua
rekannya ditangkap setelah diketahui melakukan aksi pemalakan terhadap PT MTT,
sebuah perusahaan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Puncak. Mereka menuntut
dana sebesar Rp300 juta dari pihak perusahaan, dan akan meyetorkan uang
tersebut di Bank Papua, Selasa (29/4/2025).
Dana
tersebut, berdasarkan hasil pemeriksaan oleh pihak aparat, rencananya akan
digunakan untuk membeli amunisi tambahan. Amunisi itu kemudian akan disalurkan
ke kelompok OPM di wilayah Sinak, yang belakangan ini diketahui tengah
mempersiapkan serangan terhadap aparat dan masyarakat sipil.
Menurut
Lettu Inf Bagas Ivandy, menyatakan bahwa operasi penangkapan dilakukan setelah
aparat menerima informasi terkait aktivitas pemerasan tersebut.
"Penangkapan
dilakukan tanpa perlawanan. Minanggen Murib kini dalam pengamanan untuk proses
hukum lebih lanjut dan pembinaan lanjutan," ujarnya.
Minanggen
Murib bukanlah nama baru dalam daftar pencarian orang (DPO) aparat keamanan.
Sebelum penyerahan diri ini, Minanggen tercatat terlibat dalam sejumlah aksi
kekerasan yang menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka.
Beberapa
aksi kriminal yang melibatkan Minanggen Murib di antaranya yaitu Penyanderaan
tukang bangunan di Puskesmas Sinak Barat, Kabupaten Puncak, yang sempat
menggemparkan masyarakat setempat, Penembakan terhadap masyarakat sipil di
Jalan Pancuran, Distrik Ilaga, yang menyebabkan ketakutan luas di kalangan
warga sipil, serta Penembakan terhadap karyawan PT Puncak, atas nama Glen Supardi,
di Kampung Pancuran pada tahun 2022.
Dalam
pemeriksaan yang dilakukan oleh aparat, Minanggen Murib menyatakan rasa
penyesalan mendalam atas keterlibatannya dalam kelompok OPM.
Ia
mengakui bahwa selama bergabung dengan kelompok separatis, dirinya banyak
melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum dan membahayakan masyarakat.
"Saya
menyesal telah bergabung dengan OPM. Saya sadar bahwa perjuangan dengan
kekerasan hanya membawa penderitaan bagi rakyat Papua. Saya memilih untuk
kembali setia kepada NKRI," ujar Minanggen dalam pernyataan resminya.
Sebelum
tertangkap Minanggen Murib sudah menyerahkan diri kepada Kepala Suku yaitu
Bapak Abelom Kogoya, Minanggen menyatakan bahwa “Saya menyerahkan diri kepada
Kepala Suku karena saya sudah lelah dikejar-kejar oleh Aparat Keamanan, saya
nanti akan lebih memilih berkebun saja” ujarnya.
“Minanggen Murib sebelumnya sudah menandatangi saya meminta tolong untuk
diserahkan kepada Apkam dan di sumpah kembali dan kembali ke pangkuan NKRI”
Ujar Bapak Abelom Kogoya.
Sebagai
bentuk kesungguhan atas komitmennya, Minanggen Murib mengikuti prosesi
pembacaan dan penandatanganan ikrar kesetiaan kepada NKRI. Prosesi ini
disaksikan oleh perwakilan aparat keamanan dan tokoh masyarakat setempat.
Dalam
ikrarnya, Minanggen menyatakan kesiapan untuk membantu aparat dengan memberikan
informasi terkait aktivitas kelompok OPM lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar