Aske
Mabel Menembak Warga Sipil di Dekat RSUD Er Dabi
Papeda.com–Insiden penembakan kembali terjadi di wilayah Yalimo, Papua, mengakibatkan seorang warga sipil menjadi korban. Peristiwa tersebut berlangsung di sekitar RSUD Er-Dabi, Yalimo, pada Jumat pagi (5/1). Korban diketahui bernama Samsir, seorang teknisi genset asal Makassar, yang saat kejadian sedang mengendarai sepeda motor dari arah Elelim menuju RSUD Er-Dabi.
Menurut keterangan saksi dan pihak berwenang, insiden tersebut terjadi saat Samsir baru saja kembali dari belanja kebutuhan operasional di Elelim. Di tengah perjalanan menuju rumah sakit, korban tiba-tiba ditembak oleh seorang pelaku yang diidentifikasi sebagai Aske Mabel (pimpinan OPM). Penembakan ini terjadi begitu cepat, sehingga korban tidak sempat menghindar dari serangan mendadak tersebut.
Beberapa warga yang berada di sekitar lokasi kejadian mendengar suara tembakan dan segera mendatangi tempat kejadian. "Kami mendengar suara letusan senjata dan melihat korban tergeletak di jalan. Dia masih sempat meminta tolong sebelum akhirnya kehilangan kesadaran," ujar seorang saksi mata yang enggan disebutkan namanya.
Pihak kepolisian yang tiba di lokasi beberapa saat setelah kejadian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi. Selain itu, aparat keamanan juga menemukan selongsong peluru yang diduga berasal dari senjata api yang digunakan pelaku. "Kami sangat prihatin atas kejadian ini. Korban saat itu sedang melaksanakan tugasnya sebagai teknisi genset di RSUD Er-Dabi," ujar salah satu pejabat setempat yang enggan disebutkan namanya.
Korban segera dilarikan ke RSUD Er-Dabi untuk mendapatkan perawatan medis. Sayangnya, meskipun tim medis telah berupaya semaksimal mungkin, nyawa korban tidak terselamatkan akibat luka tembak yang cukup parah di bagian dada dan perut. Keluarga korban yang berada di Makassar telah dihubungi oleh pihak rumah sakit untuk segera mengurus proses pemulangan jenazah.
Hingga berita ini diturunkan, aparat keamanan masih melakukan pengejaran terhadap pelaku yang melarikan diri usai kejadian. Kepolisian juga telah mendirikan pos pengamanan di beberapa titik strategis di sekitar wilayah Elelim dan RSUD Er-Dabi untuk mencegah kemungkinan terjadinya insiden serupa di masa mendatang.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melapor jika mengetahui informasi terkait keberadaan pelaku. Kapolres Yalimo, dalam konferensi pers singkat yang digelar sore harinya, menyatakan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan patroli keamanan di sekitar daerah rawan konflik. "Kami berkomitmen untuk menangani kasus ini dengan serius dan memastikan keamanan bagi seluruh warga," tegasnya.
Beberapa tokoh masyarakat dan pejabat daerah turut menyampaikan keprihatinan atas insiden tragis ini. Mereka mendesak pihak kepolisian dan aparat keamanan lainnya untuk segera mengusut tuntas kasus tersebut dan menangkap pelaku secepat mungkin. "Kejadian seperti ini tidak boleh dibiarkan terus berulang. Kami berharap ada langkah nyata dari pemerintah dan aparat keamanan," ungkap salah satu tokoh adat setempat.
Hingga saat ini, motif penembakan masih dalam penyelidikan. Dugaan sementara mengarah pada kemungkinan adanya konflik pribadi atau latar belakang lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan korban di RSUD Er-Dabi. Aparat keamanan berharap dapat segera mengungkap latar belakang kejadian ini serta menangkap pelaku guna mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.
Kejadian ini
menambah panjang daftar insiden kekerasan bersenjata yang terjadi di wilayah
Papua. Masyarakat setempat berharap agar aparat keamanan dan pemerintah daerah
dapat meningkatkan upaya dalam menjaga stabilitas keamanan serta memberikan
rasa aman bagi seluruh warga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar