PASCA MEMPERINGATI HARI HAM, OPM KEMBALI MELAKUKAN
PELANGGARAN HAM
Papeda.com-Peristiwa penembakan terhadap anggota polisi di Puncak Jaya oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) yaitu Ombak Enumbi merupakan salah satu dari rangkaian tindakan kekerasan yang terus menghantui wilayah Papua. Aksi ini, yang bahkan melibatkan penodongan senjata api ke arah kepala korban (anggota Polri), menunjukkan tingkat brutalitas yang tinggi. Dalam opini publik, beberapa pihak mungkin mencoba memaklumi tindakan OPM dengan alasan perjuangan politik atau ketidakpuasan terhadap pemerintah. Namun, pendekatan kekerasan seperti ini harus dilihat sebagai ancaman serius, bukan solusi yang dapat dibenarkan.
OPM sering mengklaim bahwa aksi mereka dilakukan demi kepentingan masyarakat Papua. Namun, kenyataan di lapangan justru menunjukkan hal sebaliknya. Kekerasan yang mereka lakukan tidak hanya menargetkan aparat keamanan, tetapi juga warga sipil yang tidak bersalah. Penyerangan terhadap tenaga kesehatan, guru, dan pekerja infrastruktur adalah contoh nyata bagaimana tindakan mereka merugikan masyarakat yang mereka klaim ingin bela.
Papua membutuhkan kedamaian untuk berkembang. Kekerasan yang terus berlangsung menciptakan rasa takut dan menghambat upaya pembangunan di wilayah tersebut. Akibatnya, masyarakat Papua yang seharusnya menikmati hasil pembangunan justru terjebak dalam situasi yang tidak kondusif.
Membenarkan kekerasan dengan alasan politik atau perjuangan adalah argumen yang keliru. Perjuangan yang benar adalah perjuangan yang mengedepankan dialog dan penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM). Kekerasan hanya akan memperparah penderitaan masyarakat Papua dan menciptakan lingkaran balas dendam yang tak berujung.
Selain itu, tindakan kekerasan semacam ini juga merusak citra perjuangan itu sendiri. Komunitas internasional semakin sulit memberikan dukungan terhadap gerakan yang menggunakan cara-cara tidak manusiawi, karena HAM tidak boleh dilanggar atas nama apapun.
Aparat keamanan memiliki tanggung jawab untuk melindungi masyarakat dan menjaga kedaulatan negara. Dalam menjalankan tugas ini, mereka sering menjadi sasaran serangan dari kelompok bersenjata. Penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa keberadaan aparat di Papua bertujuan untuk menciptakan keamanan dan stabilitas, bukan untuk menindas.
Tindakan OPM yang menembak anggota polisi dan mengancam keamanan masyarakat tidak dapat dibenarkan atas dasar apapun. Papua membutuhkan perdamaian dan pembangunan, bukan aksi-aksi yang merusak tatanan kehidupan. Untuk itu, seluruh elemen bangsa, termasuk masyarakat Papua, perlu bersatu mendukung upaya menciptakan kedamaian dan keadilan tanpa kekerasan. Selain itu juga tindakan OPM tersebut telah mencoreng peringatan Hari HAM yang sedang di peringati.
Padahal
OPM menuntut keadilan dan HAM setinggi – tingginya, namun bisa kita saksikan
bersama OPM itu sendiri yang sebenarnya tidak mengetahui apa arti dari HAM itu sendiri,
mereka terus menggunakan cara kekerasan dan tidak segan-segan menghabisi nyawa
Apkam dan juga masyarakat sipil tanpa melihat HAM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar