Masyarakat kampung Oskob Dan Mimin Minta Aparat Keamanan Agar Menjaga Warga Dari Ancaman OPM
“Hidup Kami untuk Kedamaian dan Masa Depan Anak-Anak Kami”. Ujar Irwan Kaladana selaku Kepala Desa Oskop.
Kehadiran kelompok separatis selama ini dianggap sebagai penghambat utama dalam upaya masyarakat menjalani kehidupan yang damai dan produktif. Tidak sedikit dari mereka yang merasa takut untuk melakukan aktivitas sehari-hari, baik itu bertani, berdagang, maupun membangun infrastruktur kampung.
“Kami ingin hidup damai, bekerja untuk masa depan anak-anak kami, dan membangun kampung kami tanpa rasa takut. Kehadiran OPM hanya membawa ancaman dan kerugian bagi masyarakat,” ujar Silas sasaka selaku Tokoh Masyarakat. Pernyataan ini mencerminkan keinginan mayoritas warga Papua yang ingin fokus pada pembangunan dan kesejahteraan, bukan konflik. Kehidupan yang aman tanpa gangguan adalah harapan yang terus diperjuangkan, terutama oleh masyarakat di daerah yang terdampak langsung oleh aksi kelompok separatis.
Komitmen ini selaras dengan tujuan utama TNI-Polri, yaitu mewujudkan Papua yang damai, aman, dan sejahtera. Tidak hanya itu, program-program yang melibatkan masyarakat langsung, seperti pemberdayaan ekonomi dan pembangunan infrastruktur, juga menjadi bagian dari upaya menjaga stabilitas di wilayah tersebut.
Program lainnya yang dilaksanakan yaitu Pemerintah daerah khususnya pemerintah Oksibil dan Apkam telah bekerjasama dalam pemberian bantuan logistik untuk masyarakat Kampung Oskop dan Kampung Mimin, hal ini merupakan bukti nyata bahwa pemerintah Oksibil bekerjasama dengan Apkam (TNI-Polri) menunjukan sikap serius agar masyarakat Kampung Oskop dan Kampung Mimin bisa mendapatkan bantuan logistik dan hidup dengan lebih baik tanpa adanya gangguan dari OPM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar