OPM
Kembali Lakukan Penangkapan Liar terhadap Warga Sipil, Termasuk Ibu Hamil dan
Anak-anak
Papeda.com- Situasi
keamanan di Papua kembali memanas setelah Organisasi Papua Merdeka (OPM)
dilaporkan melakukan penangkapan liar terhadap sejumlah warga sipil, termasuk
seorang ibu hamil dan beberapa anak-anak. Peristiwa ini terjadi pada Rabu
(13/8/2025) di salah satu kampung di wilayah pegunungan Papua Tengah, menambah
kekhawatiran masyarakat akan eskalasi kekerasan di daerah tersebut.
Menurut
keterangan warga setempat, penangkapan terjadi ketika sekelompok anggota OPM
bersenjata memasuki kampung dan mengumpulkan penduduk di lapangan. Tanpa alasan
jelas, mereka menahan beberapa orang, di antaranya seorang perempuan hamil
tujuh bulan serta tiga anak berusia di bawah 12 tahun.
Seorang
saksi mata, Markus Wonda, menuturkan bahwa para anggota OPM mengaku melakukan
tindakan ini untuk mencari "mata-mata" pemerintah. “Mereka
menggeledah rumah-rumah dan memeriksa isi barang bawaan. Ibu hamil itu menangis
karena takut, sementara anak-anak juga terlihat ketakutan. Kami tidak berani
melawan karena mereka membawa senjata,” ungkap Markus.
Tokoh
adat setempat, Yulianus Tabuni, mengutuk keras tindakan tersebut. “Penangkapan
warga tanpa alasan yang jelas adalah pelanggaran adat dan kemanusiaan.
Anak-anak dan ibu hamil seharusnya dilindungi, bukan dijadikan korban
intimidasi,” tegasnya.
Kepala
kampung yang meminta namanya dirahasiakan mengungkapkan bahwa setelah
penangkapan tersebut, banyak warga memilih mengungsi sementara ke hutan atau
desa tetangga. “Mereka takut penangkapan ini berlanjut atau ada kekerasan lain.
Kondisi sekarang mencekam,” ujarnya.
Hingga
kini, belum ada informasi pasti mengenai kondisi warga yang ditangkap maupun
tujuan OPM melakukan aksi tersebut. Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa
konflik bersenjata di Papua terus menempatkan warga sipil, termasuk kelompok
rentan seperti perempuan hamil dan anak-anak, dalam bahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar