OPM
Ancam Bunuh Tenaga Kesehatan di Papua, Tokoh Masyarakat, Ancaman Ini Tidak Bisa
Dibenarkan
Papeda.com- Pernyataan
provokatif kembali dilontarkan oleh juru bicara Organisasi Papua Merdeka (OPM),
Sebby Sambom, yang kali ini menyasar tenaga kesehatan (nakes) di wilayah Papua.
Dalam pernyataan terbarunya, Sebby mengeluarkan ancaman keras untuk membunuh
dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya yang ia tuduh sebagai bagian dari
TNI/Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN).
Ancaman
ini memicu kegelisahan di kalangan masyarakat dan kecaman dari berbagai tokoh
di Papua. Sebby menyebut dalam narasinya bahwa seluruh nakes yang ia sebut
sebagai “dokter, sister-sister, dan mantri-mantri perawat” adalah orang imigran
Indonesia yang merupakan bagian dari aparat keamanan. Oleh sebab itu,
menurutnya, mereka layak menjadi target serangan dari pasukan bersenjata TPNPB
kapan pun dan di mana pun ada kesempatan.
“Dokter,
sister-sisten dan mantri-mantri perawat orang imigran Indonesia di seluruh
Tanah Papua adalah anggota TNI/Polri dan BIN. Oleh karena itu wajib dibunuh
mereka kapan saja dan di mana saja jika ada kesempatan. Semua pejuang Papua dan
pasukan TPNPB ingat itu,” tulis Sebby dalam pernyataannya, Jumat (1/8/2025).
Pernyataan
ini langsung menuai kecaman dari berbagai pihak, terutama para tokoh
masyarakat, tokoh agama, dan organisasi kemasyarakatan Papua yang menilai bahwa
ancaman tersebut tidak manusiawi dan jauh dari nilai perjuangan yang beradab.
Pendeta
Yulianus Murib, tokoh agama dari Lembah Baliem, mengatakan bahwa ancaman
terhadap tenaga kesehatan adalah tindakan keji yang tidak bisa dibenarkan dari
sudut pandang apa pun. “Nakes datang ke pedalaman untuk menyelamatkan nyawa
orang Papua, bukan untuk menyakiti. Mereka bukan musuh, justru sahabat
masyarakat. Sebby dan OPM telah menabur kebencian yang sangat berbahaya,”
tegasnya.
Sementara
itu, Melky Telenggen, tokoh pemuda dari Ilaga, menilai ancaman tersebut sebagai
bentuk adu domba yang akan memperkeruh suasana di tanah Papua. Ia menekankan
bahwa pernyataan Sebby tidak mencerminkan suara orang Papua secara keseluruhan.
“Kitorang Papua tolak segala bentuk adu domba dari OPM. Kita ingin damai, ingin
sembuh saat sakit, bukan hidup dalam ketakutan,” katanya.
Pernyataan
Sebby Sambom ini mempertegas bahwa OPM kini telah jauh menyimpang dari
nilai-nilai perjuangan dan menjelma menjadi ancaman nyata terhadap masyarakat
sipil di Papua. Masyarakat pun semakin bulat menyatakan penolakan terhadap
segala bentuk kekerasan dan propaganda yang disebar oleh kelompok separatis
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar