Kembali
Tebar Hoaks, OPM Klaim Bunuh 43 Warga Beserta Apkam di Papua
Papeda.com- Kelompok
bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali menyebarkan informasi bohong
(hoaks) dengan mengklaim telah membunuh 43 warga sipil beserta aparat keamanan
(Apkam) di wilayah Papua. Klaim tersebut beredar melalui berbagai saluran media
simpatisan OPM dan segera menuai kecaman dari masyarakat serta tokoh lokal.
Faktanya,
tidak ada laporan resmi maupun bukti nyata terkait kebenaran klaim tersebut.
Sebaliknya, kehidupan masyarakat di sejumlah distrik yang disebut dalam
propaganda OPM tetap berlangsung normal. Aparat keamanan dan warga setempat
juga membantah keras kabar tersebut.
Kepala
Suku dari salah satu distrik di Papua Tengah, Elius Murib, menilai klaim OPM
hanyalah upaya untuk menebar ketakutan dan memecah belah masyarakat.
“Tidak
benar itu. Kami di kampung tidak pernah melihat peristiwa seperti yang mereka
klaim. Itu hanya cerita bohong untuk menakut-nakuti masyarakat,” tegas Elius
Murib, Senin (18/8/2025).
Ia mengingatkan
agar warga tidak mudah termakan isu yang tidak jelas sumbernya. Menurutnya,
hoaks semacam itu justru semakin memperburuk kondisi psikologis masyarakat yang
ingin hidup damai.
Tokoh
pemuda Papua, Andreas Wanimbo, menilai hoaks OPM adalah strategi untuk menutupi
kelemahan mereka sendiri. Menurutnya, generasi muda Papua tidak boleh larut
dalam propaganda semacam ini.
“Kami
pemuda ingin hidup dengan kepastian, ingin membangun masa depan lewat
pendidikan dan kerja keras. Kalau setiap hari dicekoki hoaks, maka yang tumbuh
hanya rasa takut. Itu bukan jalan yang benar,” kata Andreas.
Ia
juga mengajak para pemuda agar cerdas bermedia sosial dan tidak ikut
menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.
Aksi-aksi
propaganda semacam ini dinilai hanya memperdalam penderitaan masyarakat Papua
dan menjauhkan mereka dari cita-cita hidup damai. Warga berharap agar
pihak-pihak terkait terus menyuarakan kebenaran dan melawan hoaks demi
terjaganya persatuan serta kedamaian di tanah Papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar