Intimidasi OPM kepada masyarakat di Kp. Eknemba, masyarakat berbondong-bondong meminta perlindungan kepada Apkam
Papeda.com- Selama ini, masyarakat diintimidasi oleh kelompok OPM. Mereka dijadikan tameng hidup, sementara opini selama ini aparat keamanan dijadikan sebagai kambing hitam atas konflik yang terjadi. Kejadian pembunuhan terhadap 2 personel Brimob Polri pada Rabu,13 Agustus 2025 yang sedang melakukan pengamanan pembangunan jalan trans Nabire – Intanjaya adalah bukti bahwa kelompok OPM sengaja menciptakan kondisi konflik berkepanjangan.
Fakta di lapangan, menurut Kepala Sekolah Kp. kusage, Bapak Osea Maisini, “Masyarakat yang mengungsi saat ini bukan karena takut kepada aparat keamanan, melainkan karena mereka takut dijadikan tameng oleh OPM dalam aksi-aksi kekerasannya. Kami mendukung penuh keberadaan aparat keamanan di wilayah ini karena mereka hadir untuk memberikan rasa aman kepada kami dan mendorong pembangunan yang berkelanjutan.” Ungkapnya pada Senin (18/8/2025).
Tokoh masyarakat di Intanjaya mengakui bahwa hadirnya aparat keamanan baik organik maupun bukan adalah hal yang positif. Namun hal ini kontras berbeda dengan para pegiat yang menyebut dirinya sebagai pembela Hak Asasi Manusia. Mereka beropini menyudutkan aparat keamanan tanpa mengetahui masalah sosial dan budaya secara utuh.
Alih-alih memperjuangkan kemerdekaan, kelompok OPM ini justru melakukan aksi kekerasan yang merugikan masyarakat Papua. Berdasarkan laporan masyarakat setempat, OPM sampai dengan saat ini terus melakukan intimidasi dan kekerasan terhadap warga, baik penduduk asli Papua maupun pendatang. Bahkan, sering kali melakukan pemerasan kepada warga, mengambil dana kampung secara paksa serta mengancam terhadap aparat pemerintah yang berusaha menjalankan tugasnya.
Menurut Bapa Osea Maisini lanjutnya, "Kami tidak merasa terancam oleh aparat keamanan. Justru, kami merasa aman ketika aparat hadir di sini."
“Aparat keamanan selalu hadir dalam setiap program kemasyarakatan, mulai dari pembangunan infrastruktur, pendidikan, hingga pelayanan kesehatan. Mereka membantu masyarakat secara nyata, berbeda dengan OPM yang hanya merusak dan menyebabkan ketakutan,” ujar Bapak Osea Maisini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar