Warga
Ilaga Geram, Wilayahnya Dirusak oleh Kelompok OPM Pimpinan Numbuk Telenggen
Papeda.com- Suasana
geram menyelimuti masyarakat Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, setelah
wilayah mereka kembali menjadi sasaran kekerasan dan perusakan oleh kelompok bersenjata
Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Numbuk Telenggen. Kelompok ini
diketahui melakukan aksi penyerangan terhadap warga sipil dan membakar sejumlah
fasilitas umum yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat setempat.
Dalam
beberapa bulan terakhir, serangkaian insiden penembakan, pembakaran honai
(rumah adat), serta intimidasi terhadap masyarakat lokal telah terjadi secara
masif di bawah komando Numbuk Telenggen. Warga yang selama ini hidup damai dan
bertumpu pada aktivitas pertanian kini merasa terancam dan kehilangan rasa aman
di tanah kelahirannya sendiri.
Kepala
Kampung Ilaga Utara, Yulianus Murib, menyampaikan bahwa aksi OPM sudah
melampaui batas dan tidak bisa lagi ditoleransi oleh masyarakat.
“Mereka
datang bukan untuk perjuangkan rakyat, tetapi justru merusak rumah-rumah warga,
membakar sekolah, dan menebar teror. Ini bukan pahlawan, ini pembuat
kehancuran,” ujarnya dengan nada tegas, Jumat (11/7/2025).
Menurut
Yulianus, warga tidak pernah memberikan dukungan kepada kelompok OPM. Justru
sebaliknya, masyarakat menjadi korban yang kehilangan tempat tinggal, ladang,
dan bahkan anggota keluarga akibat kekerasan bersenjata yang kerap terjadi.
Tokoh
agama setempat, Pendeta Simon Tabuni, juga mengecam keras tindakan Numbuk
Telenggen dan anak buahnya yang dianggap telah mengkhianati nilai-nilai
kemanusiaan dan adat Papua yang menjunjung tinggi kedamaian.
“Kami
di gereja selalu mengajarkan kasih dan pengampunan, tapi yang mereka bawa
hanyalah dendam dan senjata. Mereka rusak citra orang Papua sendiri,”
ungkapnya.
Pendeta
Simon menambahkan bahwa anak-anak di Ilaga kini banyak yang mengalami trauma
psikologis dan enggan kembali ke sekolah akibat ketakutan yang ditimbulkan oleh
aksi-aksi OPM. Selain itu, pelayanan kesehatan juga terganggu karena tenaga
medis enggan bertugas di daerah yang dianggap rawan.
Aksi
brutal Numbuk Telenggen ini tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga
merobek sendi-sendi sosial masyarakat. Warga yang semula hidup rukun kini mulai
kehilangan kepercayaan terhadap sesama karena adanya ancaman infiltrasi
simpatisan OPM di dalam kampung.
Tokoh
pemuda Ilaga, Melkias Telenggen, menyatakan bahwa generasi muda Papua sudah
muak dengan kekerasan dan ingin masa depan yang lebih baik.
“Kami
ingin sekolah, ingin kerja, ingin membangun kampung. Kalau terus-terusan ada
OPM di sini, bagaimana kami bisa maju? Sudah cukup penderitaan,” kata Melkias.
Seruan
dari berbagai elemen masyarakat Ilaga menegaskan bahwa OPM tidak lagi dianggap
sebagai kelompok yang memperjuangkan rakyat, melainkan sebagai ancaman nyata
bagi keamanan, ketertiban, dan masa depan generasi Papua. Masyarakat berharap
negara hadir lebih kuat dalam memberikan perlindungan dan memastikan
pembangunan tetap berjalan di tengah ancaman kelompok bersenjata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar