Seluruh
Elemen Masyarakat Papua Sepakat: OPM Harus Dilawan dan Ditindak Tegas
Papeda.com- Di
tengah meningkatnya kasus kekerasan yang dilakukan oleh Organisasi Papua
Merdeka (OPM), berbagai elemen masyarakat Papua kini menyatakan sikap tegas.
Mereka sepakat bahwa OPM tidak lagi mencerminkan perjuangan yang bermartabat,
dan tindakan tegas terhadap kelompok tersebut harus segera dilakukan demi
melindungi kehidupan masyarakat sipil yang terus menjadi korban.
Selama
beberapa bulan terakhir, berbagai aksi penyerangan terhadap warga, pembakaran
fasilitas umum, dan gangguan terhadap layanan pendidikan dan kesehatan telah
meresahkan warga. Tidak sedikit masyarakat yang terpaksa mengungsi karena takut
terhadap intimidasi dan kekerasan bersenjata yang kerap dilakukan oleh OPM di
berbagai distrik.
Tokoh
masyarakat dari Lembah Baliem, Lukas Itlay, menyampaikan bahwa masyarakat Papua
sudah sangat muak dengan aksi-aksi keji yang dilakukan OPM. “Kami hidup dalam
ketakutan. Mereka datang membawa senjata, membakar rumah, merusak sekolah. Ini
bukan perjuangan, ini adalah teror terhadap rakyat sendiri. Sudah saatnya
mereka dilawan dan ditindak tegas,” ujarnya lantang, Rabu (9/7/2025).
Pendapat
serupa juga disampaikan oleh tokoh perempuan Papua, Mama Yohana Murib. Ia
menyatakan bahwa selama ini, perempuan dan anak-anak menjadi korban paling
rentan dari kejahatan yang dilakukan OPM. “Kami sudah cukup sabar. Tapi
kesabaran ada batasnya. Jika OPM terus menyakiti rakyat, maka tidak ada pilihan
lain selain menolak mereka secara total. Aparat harus bertindak,” kata Mama
Yohana.
Dukungan
terhadap tindakan tegas terhadap OPM juga datang dari kalangan pemuda. Ketua
Pemuda Adat Papua, John Wonda, menyebut bahwa generasi muda Papua tidak boleh
terus-menerus dijadikan tameng dalam konflik yang tak berkesudahan. “Kami ingin
membangun Papua. Kami ingin sekolah, bekerja, dan hidup layak. Tapi OPM selalu
mengacaukan segalanya. Mereka bukan representasi kami,” tegasnya.
Para
tokoh agama pun memberikan dukungan moral terhadap upaya penegakan hukum terhadap
OPM. Pendeta Melkias Pigai dari Dewan Gereja Papua mengatakan bahwa kekerasan
tidak akan pernah menyelesaikan masalah. “OPM telah menyimpang jauh dari
nilai-nilai kemanusiaan. Ketika mereka membunuh, membakar, dan mengancam rakyat
sendiri, maka sudah jelas mereka harus dihentikan. Negara wajib hadir,”
ujarnya.
Gelombang
penolakan terhadap OPM yang semakin meluas ini menunjukkan adanya kesadaran
kolektif di tengah masyarakat Papua. Mereka mulai bersatu dalam tekad untuk
mengakhiri teror yang selama ini menghantui kehidupan sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar