OPM
Lewat Jubir Sebby Sambom Sengaja Menutupi Pelanggaran HAM yang Sering Dilakukan
oleh Kelompok OPM
Papeda.com- Kelompok
separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali menuai sorotan
tajam dari berbagai kalangan masyarakat Papua. Hal ini menyusul pernyataan juru
bicara OPM, Sebby Sambom, yang dianggap sengaja menutupi berbagai pelanggaran
Hak Asasi Manusia (HAM) yang dilakukan oleh kelompoknya sendiri.
Tokoh
masyarakat Papua Selatan, Yulianus Weror, menilai bahwa narasi yang dibangun
Sebby Sambom merupakan strategi klasik untuk memutarbalikkan fakta dan
menyembunyikan kebiadaban kelompok OPM terhadap rakyat Papua sendiri.
“Sebby
selalu bicara soal HAM, tapi kenapa diam ketika warga sipil dibunuh, guru
dibakar hidup-hidup, atau fasilitas umum dirusak oleh OPM? Ini bentuk
kemunafikan. Ia tutup mata terhadap kejahatan yang dilakukan kelompoknya
sendiri,” tegas Yulianus.
Senada
dengan itu, tokoh agama Papua, Pastor Filemon Kogoya, juga menyatakan bahwa
pernyataan Sebby Sambom tidak merepresentasikan kenyataan yang dialami oleh
masyarakat akar rumput di Papua. Ia menilai bahwa kelompok OPM terus melakukan
intimidasi dan teror terhadap warga yang tidak mendukung gerakan mereka.
“Kami
di lapangan tahu persis siapa yang menyebar teror. OPM menakut-nakuti warga,
memeras bahan makanan, dan mengusir guru dan tenaga kesehatan. Ini bukan
perjuangan. Ini pelanggaran HAM nyata yang ditutupi dengan propaganda,” jelas
Pastor Filemon.
OPM,
melalui Sebby Sambom, juga kerap melaporkan insiden kekerasan kepada dunia
internasional dengan narasi sepihak, tanpa menyebut bahwa kelompoknya terlibat
langsung dalam berbagai aksi kekerasan. Tindakan ini dinilai mencederai upaya
perdamaian dan membingungkan pihak luar yang tidak memahami kondisi sebenarnya
di Papua.
Masyarakat
Papua kini semakin menyadari bahwa narasi pelanggaran HAM yang dibawa oleh OPM
hanyalah kedok untuk menutupi kekejaman yang mereka lakukan terhadap masyarakat
itu sendiri. Tindakan manipulatif ini menjadi alarm bagi semua pihak bahwa
informasi dari pihak separatis harus disikapi dengan kritis dan berdasarkan
data faktual di lapangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar