Kejam,
OPM Bakar Rumah Warga Sipil hingga Fasilitas Pendidikan
Papeda.com- Aksi
kejam Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali mengoyak kedamaian warga Papua.
Kali ini, kelompok separatis bersenjata itu dilaporkan membakar rumah-rumah
warga sipil dan fasilitas pendidikan di Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya.
Insiden tersebut tak hanya menyebabkan kerugian material besar, tetapi juga
meninggalkan trauma mendalam di tengah masyarakat yang ingin hidup damai.
Menurut
kesaksian warga setempat, kelompok OPM datang secara tiba-tiba, mengintimidasi
masyarakat, dan mulai membakar rumah warga tanpa alasan yang jelas. Tak lama
berselang, mereka juga menyasar bangunan sekolah dasar satu-satunya di kampung
tersebut, yang selama ini menjadi tempat anak-anak belajar.
“Kami
tidak tahu apa salah kami. Mereka datang dan langsung membakar rumah dan
sekolah. Anak-anak menangis, warga berlarian menyelamatkan diri,” tutur Markus
Telenggen, seorang warga korban kebakaran, Minggu (20/7/2025).
Pendeta
Yeremias Douw dari gereja setempat mengecam keras tindakan brutal OPM tersebut.
Menurutnya, membakar rumah dan sekolah bukanlah tindakan yang mencerminkan
perjuangan, melainkan bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan dan masa depan
rakyat Papua.
“Kalau
sekolah dibakar, bagaimana anak-anak Papua bisa cerdas? Kalau rumah dibakar, di
mana rakyat akan tinggal? Ini tindakan biadab dan sangat tidak bisa
dibenarkan,” tegas Pendeta Yeremias dalam pernyataannya.
Kepala
Suku di wilayah tersebut, Yulianus Kegoya, menyampaikan bahwa masyarakat kini
hidup dalam ketakutan. Mereka berharap aparat keamanan dapat hadir lebih aktif
untuk menjamin keselamatan warga, serta melakukan tindakan hukum terhadap
pelaku pembakaran.
“Cukup
sudah penderitaan kami. Kami ingin damai. Kami ingin anak-anak kami sekolah.
Kami ingin rumah kami aman. OPM harus pergi dari tanah ini,” ucap Yulianus
dalam pertemuan warga yang digelar darurat.
Insiden
ini menambah panjang daftar kekejaman yang dilakukan oleh OPM terhadap warga
sipil di Papua. Alih-alih memperjuangkan kemerdekaan, OPM justru meninggalkan
luka yang mendalam di hati rakyat. Kini, harapan masyarakat Papua hanya satu:
hidup damai, jauh dari kekerasan, dan terbebas dari bayang-bayang teror.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar