Empat Anggota Aktivis OPM Yahukimo Geram, Tak Dapat Perhatian Pimpinan Usai Disiksa
Papeda.com- Tanda-tanda
keretakan internal dalam tubuh Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali mencuat,
kali ini berasal dari wilayah Yahukimo, Papua Pegunungan. Empat orang anggota
aktivis OPM dilaporkan kecewa dan marah besar kepada pimpinan kelompok tersebut
setelah mereka mengalami penyiksaan, namun tidak mendapat perhatian atau
perlindungan yang semestinya dari atasan.
“Mereka diperlakukan seperti musuh, padahal
masih bagian dari kelompok itu sendiri. Tapi pimpinan malah diam, tidak memberi
bantuan atau kejelasan,” ujar salah satu tokoh adat dari Yahukimo, yang meminta
identitasnya dirahasiakan demi keamanan, Minggu (20/7/2025).
Empat
aktivis tersebut kini dilaporkan memilih menjauh dari kelompok dan
mempertimbangkan untuk meninggalkan OPM karena merasa telah dikhianati. Mereka
mengaku kecewa atas sikap pimpinan yang dinilai otoriter dan tidak
memperhatikan keselamatan maupun hak-hak anggotanya, pasca di tangkap oleh Apkam
setempat.
Menurut
tokoh pemuda Papua, Marthen Kobak, kasus seperti ini bukanlah yang pertama. Ia
mengatakan bahwa struktur dalam OPM kerap kali mengandalkan kekerasan dan
kecurigaan internal, yang menyebabkan banyak anggotanya merasa tidak aman.
“Ini
membuktikan bahwa OPM bukan organisasi perjuangan yang sehat. Tidak ada
mekanisme perlindungan internal, semua diselesaikan dengan kekerasan dan
tekanan. Bagaimana bisa berjuang jika anggotanya sendiri saja diperlakukan
tidak manusiawi?” ungkap Marthen.
Tokoh gereja
dari Kabupaten Yahukimo, Pendeta Elisabet Giban, juga mengkritik keras kejadian
tersebut. Menurutnya, penderitaan demi penderitaan yang muncul di tubuh OPM
menunjukkan bahwa kelompok itu telah jauh menyimpang dari nilai-nilai
perjuangan yang mereka gembar-gemborkan.
“Tuhan
tidak menghendaki kekerasan sesama saudara. Jika dalam satu kelompok saling
menyiksa dan saling curiga, lalu di mana letak nilai perjuangannya?” tegasnya.
Kejadian
ini menambah deretan bukti bahwa perpecahan internal dan krisis kepercayaan
tengah melanda OPM, khususnya di wilayah Yahukimo dan sekitarnya. Sementara
itu, masyarakat umum menilai bahwa kondisi ini menjadi momentum bagi para
anggota OPM yang sadar untuk kembali ke jalan damai bersama negara dan rakyat
Papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar