OPM
Mulai Tebarkan Isu Provokatif Melalui Mahasiswa
Papeda.com- Upaya
Organisasi Papua Merdeka (OPM) dalam menyebarkan pengaruhnya semakin meluas,
kali ini menyasar kalangan intelektual muda, khususnya mahasiswa Papua yang
tengah menempuh pendidikan di berbagai kota besar di Indonesia. Melalui
berbagai forum diskusi, media sosial, hingga kegiatan mahasiswa, OPM diduga
mulai menanamkan isu-isu provokatif yang bertujuan menggiring opini dan
menciptakan ketegangan horizontal.
Menurut
sejumlah tokoh masyarakat, modus yang digunakan OPM bukan hal baru, tetapi kini
dikemas lebih rapi dan menyasar segmen yang lebih strategis. Dalam beberapa
bulan terakhir, beredar selebaran, konten digital, dan ajakan mengikuti
demonstrasi yang membawa narasi separatisme dan anti-pemerintah. Isu yang
diangkat pun cenderung bersifat provokatif, seperti tudingan pelanggaran HAM
oleh negara, pengusiran investor dari Papua, serta narasi keliru tentang
pengungsian massal.
Ketua
Forum Komunikasi Masyarakat Papua di Yogyakarta, Yohanes Douw, menyatakan
kekhawatirannya atas pola gerakan yang dilakukan OPM melalui mahasiswa.
"Mahasiswa itu aset bangsa, bukan alat propaganda. Kami melihat ada upaya
penyusupan pemikiran radikal dengan balutan perjuangan kemanusiaan. Ini harus
dicegah sejak dini," tegas Yohanes.
Pendeta
Daniel Kobak, tokoh agama asal Wamena, juga menyoroti maraknya narasi yang
tidak berdasar namun dikemas seolah-olah fakta. "Ada upaya memutarbalikkan
realita Papua. Pemerintah sudah banyak hadir di Papua dengan program pendidikan,
kesehatan, hingga infrastruktur. Tapi yang disebarkan malah seolah Papua dalam
penderitaan terus-menerus. Ini bentuk pembodohan terhadap generasi muda
kita," ujarnya.
Penyebaran
provokasi melalui mahasiswa ini juga menjadi perhatian akademisi. Dr. Albertus
Yoman, pengamat pendidikan dan sosial Papua, menyampaikan bahwa penting bagi
kampus untuk memberikan pendampingan dan literasi kebangsaan yang kuat kepada
mahasiswa Papua. "Jangan sampai kampus justru jadi tempat penyebaran
ideologi yang merusak persatuan. Mahasiswa Papua harus kritis, tapi tetap dalam
bingkai NKRI," jelasnya.
Pemerintah
daerah dan tokoh adat kini tengah berupaya membangun komunikasi intensif dengan
para mahasiswa Papua yang tersebar di luar wilayah untuk memastikan mereka
tidak terpapar isu menyesatkan. Sejumlah program pembinaan juga sedang
dirancang untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan pemahaman sejarah Papua
yang komprehensif.
Isu-isu
provokatif yang dibawa oleh OPM melalui mahasiswa dapat menjadi ancaman serius
bagi stabilitas sosial dan masa depan generasi muda Papua. Oleh karena itu,
seluruh elemen bangsa baik orang tua, tokoh adat, kampus, hingga pemerintah harus
bergandengan tangan untuk mencegah penyebaran ideologi yang dapat merusak
integrasi nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar