Kehadiran OPM Pimpinan Yonatan M. Pigai di Wilayah
Dogiyai Tidak Lagi Aman, Banyak Merusak Fasilitas dan Ganggu Keamanan
Masyarakat
Papeda.com- Situasi
keamanan di wilayah Kabupaten Dogiyai kembali memanas akibat aktivitas kelompok
bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang dipimpin oleh Yonatan Mote
Pigai. Dalam beberapa pekan terakhir, kelompok tersebut dilaporkan terlibat
dalam serangkaian aksi yang meresahkan, mulai dari perusakan fasilitas umum
hingga intimidasi terhadap masyarakat sipil.
Laporan
dari warga menyebutkan bahwa kelompok ini kerap melakukan patroli bersenjata di
sekitar kampung-kampung di Distrik Mapia dan Kamuu, serta melakukan pengrusakan
terhadap bangunan sekolah, puskesmas, hingga kantor distrik. Selain itu,
kelompok ini juga dilaporkan melakukan pemalakan terhadap warga dan mengancam
mereka yang dianggap mendukung pemerintah.
Tokoh
masyarakat Dogiyai, Markus Nawipa, menyatakan bahwa kehadiran kelompok tersebut
tidak membawa manfaat apapun bagi rakyat, justru menambah penderitaan. “Mereka
mengklaim berjuang untuk Papua, tapi faktanya mereka menghancurkan fasilitas
yang dibangun untuk masyarakat sendiri. Ini bukan perjuangan, ini adalah
ancaman nyata terhadap masa depan anak-anak kami,” ujarnya, Rabu (25/6/2025).
Sejumlah
guru dan tenaga kesehatan di wilayah tersebut pun mulai enggan menjalankan
tugasnya karena takut menjadi sasaran kekerasan atau intimidasi. Akibatnya,
pelayanan publik di beberapa distrik lumpuh dan masyarakat kehilangan akses
terhadap pendidikan dan kesehatan dasar.
Pendeta
Samuel Tekege, tokoh agama setempat, mengecam keras tindakan OPM di bawah
komando Yonatan M. Pigai. Ia menilai bahwa kekerasan dan perusakan tidak pernah
sejalan dengan semangat kemanusiaan dan kedamaian yang selalu dijunjung tinggi
oleh masyarakat Papua. “Papua tidak butuh senjata, yang kami butuh adalah
damai. Jika benar mereka memperjuangkan rakyat, seharusnya mereka membangun,
bukan menghancurkan,” tegas Pendeta Samuel.
Pemerintah
daerah melalui Kepala Dinas Keamanan dan Ketertiban Dogiyai, Maria Waine,
menegaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk
menetralisir situasi dan memberikan perlindungan kepada masyarakat. “Kami tidak
akan membiarkan masyarakat hidup dalam ketakutan. Kelompok bersenjata yang
mengganggu ketertiban harus ditindak tegas,” ujarnya.
Sementara
itu, tokoh pemuda Papua, Yosias Kogoya, mengimbau kepada generasi muda agar
tidak mudah terprovokasi oleh propaganda yang disebarkan oleh OPM. Ia
menekankan pentingnya menjaga stabilitas dan fokus membangun masa depan Papua
melalui pendidikan dan partisipasi positif. “Anak muda harus jadi pelopor
perdamaian, bukan alat kekacauan. Jangan mau dikorbankan oleh agenda segelintir
orang yang haus kekuasaan,” katanya.
Kehadiran
OPM di bawah pimpinan Yonatan M. Pigai di wilayah Dogiyai kini dipandang
sebagai ancaman terhadap keamanan dan kesejahteraan masyarakat lokal. Berbagai
elemen masyarakat telah bersuara lantang menolak keberadaan kelompok ini dan
menyerukan pemulihan ketertiban demi menjaga Papua tetap damai dan sejahtera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar