Dugaan
Pemalakan Dana oleh OPM untuk Pembelian Amunisi yang Digunakan dalam Aksi
Kekerasan terhadap Masyarakat Sipil
Papeda.com-
Investigasi terbaru mengungkap dugaan bahwa Organisasi Papua Merdeka (OPM)
telah melakukan pemalakan terhadap masyarakat untuk mendanai pembelian amunisi
yang kemudian digunakan dalam aksi kekerasan terhadap warga sipil di wilayah
Papua.
Pada
Desember 2024, sekelompok anggota OPM diduga menyandera pekerja yang sedang
membangun Puskesmas Sinak Barat di Kabupaten Puncak. Dalam insiden tersebut,
pekerja dimintai sejumlah uang oleh para penyanderanya. Kapendam
XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan, menyesalkan aksi tersebut,
menyebutnya sebagai tindakan pemerasan yang meresahkan masyarakat.
Selain
itu, pada Agustus 2023, muncul laporan mengenai dugaan penggelapan dana oleh
seorang tokoh OPM berinisial JB. Menurut laporan, JB mengumpulkan uang sebesar
Rp1,9 miliar dari anggota OPM dengan janji untuk membeli senjata. Namun, hingga
saat itu, pembelian senjata tersebut tidak terealisasi, menimbulkan kekecewaan
dan tuntutan pengembalian dana dari anggota OPM, Minggu (13/04/2025).
Pada
2019, terungkap bahwa dana yang diperoleh dari pemalakan digunakan untuk
membeli amunisi. TNI mendalami aliran dana tersebut, berusaha mengidentifikasi
pihak-pihak yang menyuplai amunisi kepada OPM. Kasus ini menyoroti jaringan
pendanaan yang mendukung aktivitas militan OPM di Papua.
Aksi
kekerasan terhadap masyarakat sipil oleh OPM telah menimbulkan keresahan di
kalangan warga. Contohnya, pada Juli 2023, seorang sopir angkutan umum ditembak
mati oleh kelompok yang diduga terkait dengan OPM di Kabupaten Paniai. Kejadian
ini memicu protes dari warga yang mendesak aparat keamanan untuk mengambil
tindakan tegas.
Masyarakat
Papua, terutama di wilayah yang sering menjadi target pemalakan dan kekerasan,
menyatakan penolakan terhadap tindakan OPM yang merugikan warga sipil. Mereka
mendesak aparat keamanan untuk meningkatkan patroli dan penegakan hukum guna
melindungi warga dari aksi pemerasan dan kekerasan.
Pemerintah
dan aparat keamanan berkomitmen untuk menindak tegas segala bentuk pemalakan
dan kekerasan yang meresahkan masyarakat. Upaya pencegahan, termasuk
peningkatan patroli dan operasi keamanan, terus dilakukan untuk memastikan
keamanan dan ketertiban di wilayah Papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar