Warga Papua Pegunungan Meminta Agar OPM Menyerahkan
Diri, Karena Sudah Membuat Keresahan pada Masyarakat
Papeda.com-
Masyarakat di kawasan Pegunungan Tengah Papua mengungkapkan keprihatinan mereka
terhadap tindakan kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang selama
ini terus menebar teror dan keresahan di kalangan warga setempat. Dalam
beberapa tahun terakhir, kelompok OPM yang mengklaim berjuang untuk kemerdekaan
Papua telah terlibat dalam serangkaian aksi kekerasan yang merugikan banyak
pihak, terutama masyarakat sipil yang tidak terlibat dalam konflik tersebut.
Warga
yang tinggal di daerah-daerah pegunungan yang selama ini menjadi basis operasi
kelompok OPM menyatakan bahwa mereka sudah lelah hidup dalam ketakutan akibat
ancaman dari kelompok separatis tersebut. Mereka juga menekankan bahwa
perjuangan yang dilakukan oleh OPM, yang seringkali melibatkan kekerasan
terhadap warga sipil dan aparat keamanan, justru semakin memperburuk keadaan
sosial dan ekonomi di wilayah tersebut.
Keberadaan
OPM di Pegunungan Tengah Papua telah menciptakan ketidakstabilan yang
mengganggu kehidupan sehari-hari masyarakat. Warga yang sebelumnya hidup tenang
dan bekerja di sektor pertanian, perkebunan, atau di usaha-usaha lokal lainnya
kini merasakan dampak langsung dari keberadaan kelompok separatis tersebut.
Serangan terhadap aparat keamanan, penyekapan, perusakan fasilitas umum, dan
ancaman kekerasan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari yang harus dihadapi
oleh masyarakat.
Salah
seorang warga yang tinggal di Kabupaten Nduga, wilayah yang sering menjadi
lokasi bentrokan antara OPM dan aparat keamanan, mengungkapkan rasa frustasinya
terhadap situasi yang ada. “Kami hanya ingin hidup dengan damai. Kami tidak
ingin terlibat dalam politik atau konflik, tapi setiap hari kami terancam oleh
kelompok yang mengatasnamakan perjuangan ini. Kami ingin OPM menyerahkan diri
dan berhenti membuat kerusuhan di kampung kami,” ujar seorang ibu rumah tangga
yang enggan disebutkan Namanya, Senin (31/03/2025)
Tak
hanya itu, gangguan yang ditimbulkan oleh kelompok OPM juga mempengaruhi sektor
ekonomi lokal. Masyarakat yang mengandalkan pertanian dan perkebunan untuk
mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari merasa khawatir karena aktivitas mereka
sering terganggu oleh situasi yang tidak aman. Selain itu, beberapa warga juga
melaporkan adanya intimidasi dan pemerasan oleh kelompok separatis yang mencoba
mengendalikan sumber daya lokal, seperti hasil pertanian atau perdagangan
komoditas.
Menurut
beberapa tokoh adat di Pegunungan Tengah Papua, OPM harus menyadari bahwa
perjuangan mereka tidak hanya merugikan rakyat Papua, tetapi juga menciptakan
ketegangan yang menghambat pembangunan dan kemajuan wilayah tersebut. “Kami
meminta agar OPM menyerahkan diri dan berkomitmen untuk berdialog dengan
pemerintah. Kami ingin hidup dalam kedamaian, bukan dalam ketakutan dan
penderitaan,” ujar salah satu tokoh adat di wilayah Wamena.
Para
tokoh masyarakat juga menekankan pentingnya penyelesaian masalah Papua melalui
jalur damai yang melibatkan seluruh pihak, termasuk pemerintah,
kelompok-kelompok separatis, dan masyarakat lokal. Masyarakat Papua ingin
menunjukkan bahwa mereka siap untuk membangun wilayah mereka dengan cara yang
lebih baik dan mengutamakan kesejahteraan bersama, bukan dengan kekerasan.
Selain
itu, pemerintah juga telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Papua, dengan fokus pada pembangunan infrastruktur,
pemberdayaan ekonomi, dan peningkatan akses terhadap pendidikan serta layanan
kesehatan. Program-program ini diharapkan dapat mengurangi ketegangan sosial
dan menciptakan peluang yang lebih besar bagi masyarakat Papua untuk berkembang
tanpa terpengaruh oleh aksi-aksi separatisme.
Pernyataan
warga Papua yang meminta agar OPM menyerahkan diri merupakan seruan yang
menggambarkan keinginan mendalam masyarakat akan kedamaian dan kehidupan yang
lebih baik. Konflik yang sudah berlangsung lama ini telah menimbulkan
penderitaan bagi banyak orang, khususnya masyarakat sipil yang tidak terlibat
dalam perselisihan politik. Dengan pendekatan yang lebih humanis dan dialog
yang konstruktif, diharapkan Papua dapat segera mencapai kedamaian dan
memberikan kesempatan bagi masyarakatnya untuk menikmati kesejahteraan yang
lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar