Sebby
Sambom Banyak Membohongi Masyarakat Papua Lewat Pernyataannya di Media
Papeda.com-
Juru bicara Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom, kembali menjadi
sorotan setelah sejumlah pihak menuduhnya telah membohongi masyarakat Papua
lewat berbagai pernyataan yang disampaikan melalui media. Para tokoh masyarakat
dan pejabat setempat menilai bahwa pernyataan yang sering disampaikan oleh
Sambom hanya bertujuan untuk memanipulasi opini publik dan menghasut warga
Papua untuk mendukung perjuangan separatisme.
Sebby
Sambom, yang selama ini dikenal sebagai suara utama dalam gerakan kemerdekaan
Papua, telah lama menggunakan platform media, baik lokal maupun internasional,
untuk menyampaikan pesan-pesan yang berisi kritik tajam terhadap pemerintah
Indonesia dan menyerukan aksi kekerasan. Namun, belakangan ini, sejumlah pihak
di Papua merasa bahwa pernyataan-pernyataan tersebut tidak hanya tidak akurat,
tetapi juga berisi kebohongan yang dapat merusak stabilitas dan memperburuk
keadaan di provinsi tersebut.
“Sebby
Sambom telah mengeluarkan banyak pernyataan yang jauh dari kenyataan dan tidak
mendasar. Dia terus membodohi masyarakat Papua dengan janji-janji palsu tentang
kemerdekaan yang sebenarnya tidak dapat diwujudkan. Pernyataan-pernyataan
tersebut justru semakin memperburuk situasi dan memecah belah masyarakat kita,”
ungkap Lenis Kogoya, seorang tokoh adat Papua yang juga mendukung integrasi
Papua dengan Indonesia, Jumat (13/03/2025).
Sebby
Sambom sering kali menggambarkan kondisi di Papua sebagai pertempuran antara
warga sipil dan aparat keamanan yang seolah-olah tidak adil. Ia juga mengklaim
bahwa rakyat Papua hidup dalam penderitaan yang sangat besar akibat penindasan
oleh pemerintah Indonesia. Pernyataan tersebut sering disebarkan melalui video,
wawancara media, dan pesan-pesan di media sosial yang ditujukan kepada
masyarakat internasional untuk menarik perhatian terhadap isu kemerdekaan
Papua.
Namun,
menurut berbagai pihak yang memiliki pemahaman lebih dalam mengenai situasi di
lapangan, kenyataannya jauh berbeda. Pemerintah Indonesia telah berusaha
meningkatkan kualitas hidup masyarakat Papua melalui berbagai program
pembangunan, kesehatan, dan pendidikan. Meskipun masih ada tantangan yang perlu
diselesaikan, banyak warga Papua yang menilai bahwa klaim-klaim yang
disampaikan oleh Sebby Sambom hanya berfokus pada narasi negatif yang
mengabaikan upaya-upaya positif yang telah dilakukan oleh pemerintah.
“Sebby
Sambom tidak berbicara tentang kenyataan yang ada. Dia hanya berusaha
memanipulasi pikiran masyarakat Papua dengan menutupi kebaikan-kebaikan yang
sudah dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Masyarakat Papua perlu tahu bahwa
mereka juga berhak untuk hidup dengan damai dan sejahtera di bawah naungan
NKRI,” tambah Kogoya.
Selain
itu, sejumlah kelompok masyarakat di Papua juga mengecam cara Sambom menghasut
warga untuk bergabung dalam gerakan separatis, yang bagi mereka hanya akan
menambah penderitaan dan ketidakpastian bagi masyarakat Papua. Para tokoh
masyarakat ini menegaskan bahwa perjuangan untuk Papua yang lebih baik tidak
harus melalui kekerasan, tetapi melalui dialog, pembangunan, dan penghargaan
terhadap hak-hak sosial dan budaya.
Meski
demikian, Sebby Sambom tetap konsisten dengan pernyataannya bahwa kemerdekaan
Papua adalah satu-satunya jalan untuk mengakhiri apa yang ia sebut sebagai
penjajahan oleh Indonesia. Ia juga tetap menegaskan bahwa gerakan OPM akan
terus berlanjut, meskipun dengan atau tanpa dukungan masyarakat internasional.
Dalam beberapa kesempatan, ia mengkritik keras kebijakan pemerintah pusat yang
dinilai tidak berpihak pada kesejahteraan warga Papua.
Namun,
meskipun Sambom masih mendapat dukungan dari sebagian kecil kelompok
pro-independensi, banyak masyarakat Papua yang mulai menyadari bahwa perjuangan
tersebut justru memperburuk kondisi sosial dan ekonomi mereka. Seiring dengan
meningkatnya kesadaran akan pentingnya perdamaian dan pembangunan, semakin
banyak warga Papua yang menentang ajakan-ajakan separatis dan memilih untuk
hidup dalam kedamaian dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pemerintah
Indonesia, melalui berbagai saluran, juga terus berupaya melakukan pendekatan
yang lebih manusiawi dan berbasis pada pemberdayaan masyarakat Papua. Sejumlah
kebijakan baru, seperti peningkatan alokasi dana untuk pembangunan daerah tertinggal
dan perbaikan kualitas pendidikan dan kesehatan, diharapkan dapat meredakan
ketegangan dan mendorong terciptanya situasi yang lebih kondusif di Papua.
Masyarakat
berharap agar penyelesaian isu Papua dilakukan dengan mengedepankan dialog,
menghormati keberagaman, dan menjaga kedamaian demi kesejahteraan seluruh
rakyat Papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar