Pimpinan
OPM Mayor Step Tekeipu Gobai Diduga Tewas Diracun oleh Sesama Anggota
Papeda.com-
Kematian pimpinan Organisasi Papua Merdeka (OPM), Mayor Step Tekeipu Gobai,
yang sebelumnya diduga akibat serangan aparat keamanan, kini memasuki babak
baru. Informasi terbaru mengungkap bahwa pemimpin kelompok separatis bersenjata
itu ternyata tewas akibat diracun oleh sesama anggotanya sendiri.
Laporan
dari berbagai sumber menyebutkan bahwa terdapat ketegangan internal dalam tubuh
OPM sebelum kematian Step Tekeipu Gobai. Beberapa faksi di dalam kelompok ini
dikabarkan tidak sepakat dengan kebijakan dan strategi yang diambil oleh sang
pemimpin, sehingga menimbulkan perpecahan yang berujung pada aksi
pengkhianatan.
Aparat
keamanan yang tengah melakukan investigasi terhadap situasi ini mengungkap
bahwa terdapat indikasi kuat bahwa kematian Step Tekeipu Gobai bukan karena
baku tembak atau operasi militer, melainkan akibat racun yang diberikan oleh
orang kepercayaannya sendiri.
“Kami
mendapatkan informasi dari berbagai pihak yang menyebut bahwa ada konflik
internal di dalam kelompok tersebut. Dugaan kuat mengarah pada adanya
perpecahan yang menyebabkan salah satu faksi mengambil tindakan ekstrem dengan
meracuni pemimpinnya,” ujar seorang sumber keamanan yang enggan disebutkan Namanya,
Selasa (11/03/2025).
Sumber
yang sama juga menyebutkan bahwa setelah kematian Step Tekeipu Gobai, kelompok
OPM semakin mengalami perpecahan. Beberapa anggota yang setia kepadanya mulai
kehilangan kepercayaan terhadap kelompok tersebut dan memilih untuk melarikan
diri ke pedalaman atau bahkan menyerahkan diri kepada aparat keamanan.
Sementara
itu, pengamat keamanan menilai bahwa konflik internal ini menunjukkan semakin
melemahnya struktur kepemimpinan di tubuh OPM. Tanpa adanya sosok pemimpin yang
kuat dan solid, kelompok ini diperkirakan akan semakin terpecah belah dan
mengalami degradasi dari segi kekuatan serta pengaruh.
“OPM
bukan lagi satu kesatuan yang solid. Mereka memiliki banyak faksi yang kerap
berselisih karena perbedaan visi dan strategi. Kematian Step Tekeipu Gobai
akibat pengkhianatan dari dalam kelompoknya sendiri adalah bukti bahwa mereka
kini lebih sibuk bertarung satu sama lain dibandingkan melawan pemerintah,”
kata seorang analis keamanan.
Masyarakat
Papua sendiri merespons kejadian ini dengan berbagai reaksi. Sebagian berharap
agar konflik internal di dalam OPM semakin melemahkan pergerakan kelompok
separatis ini sehingga keamanan di Papua dapat segera pulih. Di sisi lain,
mereka juga mengkhawatirkan bahwa perpecahan ini dapat memicu aksi balas dendam
antar sesama anggota OPM, yang berpotensi memperburuk situasi keamanan di
beberapa wilayah.
Aparat
keamanan pun terus meningkatkan pengawasan dan pengamanan di berbagai daerah
yang masih dianggap rawan terhadap pergerakan kelompok bersenjata. Pemerintah
juga terus mengimbau para anggota OPM yang masih aktif untuk segera kembali ke
pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menghentikan perjuangan
bersenjata yang hanya akan membawa penderitaan bagi masyarakat Papua.
Hingga
saat ini, penyelidikan terkait penyebab pasti kematian Step Tekeipu Gobai masih
terus dilakukan. Namun, dengan semakin kuatnya bukti mengenai adanya
pengkhianatan dari dalam kelompoknya sendiri, situasi ini semakin menegaskan
bahwa OPM kini berada di titik kritis dengan konflik internal yang semakin
tajam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar