Jeffrey P Bomanak : Melanesian Politik ULMWP di MSG Itu
Seperti Buang Garam di Air Laut dan Memasang Jaring Untuk Tangkap Angin
Papeda.com – Sebuah tulisan dari akun Facebook milik Jeffrey P Bomanak yang menjelaskan terkait kelemahan elite politik ULMWP sehingga menyebabkan ULMWP gagal masuk sebagai full member di Melanesian Spearhead Group (MSG). Hal ini diungkap Jeffrey lantaran adanya pernyataan PM Vanuatu dalam sebuah poster yang bertulisakan PM Hints Why West Papua Denied MSG Membership, United Liberation Movement For West Papua a political Organisation, not a country to represent the people's of West Papua pada 13 Mei 2024.
Diketahui poster tersebut merupakan poster dari sebuah media bernama Daily Post dengan topik utama pernyataan dari PM Vanuatu. Apabila diartikan dalam bahasa Indonesia, pernyataan PM Vanuatu tersebut berarti “Mengapa Papua Barat ditolak keanggotaannya di MSG?, ULMWP adalah sebuah organisasi Politik, bukan sebuah negara yang mewakili rakyat West Papua”.
Dari adanya pernyataan ini Jeffrey sekaligus sebagai Ketua OPM TPNPB menuliskan analisanya bahwa kegagalan ULMWP dalam MSG merupakan kesalahan dari elite ULMWP sendiri. Lebih dalam Jeffrey mengungkap bahwa sejak tahun 2017 hingga 2023 ULMWP dibawah pimpinan Benny Wenda selalu gagal untuk menjadi full member di MSG.
Menurut Jeffrey, kepemimpinan Benny Wenda dalam ULMWP telah banyak melanggar aturan dan regulasi dari MSG. Selain itu, Benny Wenda tak mampu bermain politik aktif di MSG.
“Kepemimpinan Benny Wenda tidak mampu bermain politik aktif di MSG dari kelas Observations ke kelas Association hingga kelas Full Member, melanesian politik di MSG itu bukan main foto-foto dengan Perdana Mentri dan kasih naik di media media sosial lalu fikir akan menjadi Full Member di MSG, justru itu strategi yang membunuh diri sendiri dan mengorbankan rakyat papua secara umum”, ungkap Jeffrey.
Hal selanjutnya yang membuat ULMWP gagal adalah membuat pemerintahan sementara atau pemerintahan sendiri. Jeffrey mengungkap bahwa MSG berisikan negara-negara regional yang memiliki keanggotaan sah dalam PBB, oleh sebab itu bila menggunakan Pemerintahan Sementara (ULMWP) adalah hal yang tidak sesuai regulasi dan dianggap ilegal di mata MSG.
Jeffrey pun mengungkap hal besar dalam tubuh ULMWP. Menurut Jeffrey, dualisme yang terjadi dalam tubuh ULMWP merupakan masalah besar sehingga berpengaruh pada melemahnya kekuatan politik ULMWP.
“Masalah Besar ULMWP di kandang sendiri adalah sekarang ULMWP bukan satu lagi seperti dulu, tetapi sudah terbelah menjadi dua, dualisme ULMWP. Sudah pasti ULMWP sudah tidak kuat secara politik. Dulu waktu masih satu saja tidak mampu lawan politik kolonial NKRI di kandang melanesian apalagi sekarang sudah terpecah apakah akan mampu ataukah nanti justru tambah hancur??” ungkap Jeffrey.
Bagi Jeffrey, Melanesian Politik Di MSG itu
seperti buang garam di air laut dan memasang jaring untuk tangkap angin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar