Pelajar
Dogiyai Siap Sambut 17 Agustus, Tegas Tolak Pengganggu Kedaulatan NKRI
Papeda.com- Menjelang
peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, semangat
nasionalisme mulai berkobar di berbagai wilayah Papua, termasuk di Kabupaten Dogiyai.
Para pelajar di wilayah ini secara tegas menyatakan kesiapan mereka menyambut
17 Agustus dengan sukacita, serta menegaskan komitmen mereka untuk menolak
segala bentuk gangguan terhadap kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).
Ketua
OSIS SMA Negeri 1 Moanemani, Elisabet Douw, menyampaikan bahwa dirinya bersama
teman-teman siap mengibarkan Merah Putih sebagai simbol cinta tanah air. “Kami
pelajar Dogiyai tidak takut dengan ancaman siapa pun terutama OPM. Merah Putih
akan tetap berkibar di langit Papua, dan kami akan berdiri di barisan depan
untuk menjaga kedaulatan bangsa ini,” tegasnya, Kamis (7/8/2025).
Elisabet
juga menambahkan bahwa generasi muda Papua tidak boleh terus dijadikan alat
propaganda oleh OPMyang ingin memecah belah bangsa. “Kami ingin sekolah, ingin
jadi guru, dokter, pilot bukan jadi alat kekerasan,” lanjutnya.
Pernyataan
para pelajar tersebut mendapat dukungan dari tokoh masyarakat Dogiyai, Bapak
Stefanus Agapa, yang menyebut bahwa keberanian para siswa menjadi simbol harapan
baru bagi Papua. “Anak-anak kami hari ini sudah mulai sadar bahwa masa depan
bukan dibangun dengan senjata, tapi dengan ilmu dan kebersamaan dalam NKRI,”
ujarnya.
Stefanus
juga mengecam keras kelompok-kelompok yang mencoba mengganggu perayaan kemerdekaan
dan menebar rasa takut di tengah masyarakat. “OPM dan simpatisannya harus tahu,
masyarakat Dogiyai tidak akan mundur. Kami siap melawan semua bentuk upaya yang
merusak kedamaian,” tegasnya.
Dogiyai
kini menjadi contoh bahwa semangat kemerdekaan hidup dalam dada generasi muda
Papua. Dan pada 17 Agustus nanti, bukan hanya bendera yang akan dikibarkan,
tapi juga tekad bulat untuk melawan siapa pun yang mengganggu keutuhan dan
kedaulatan Indonesia di tanah Papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar