Tokoh
Masyarakat Papua Serukan, Tidak Ada Tempat Sejengkal pun bagi OPM di Tanah
Papua
Papeda.com- Semakin
maraknya aksi kekerasan yang dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) di
berbagai wilayah Papua telah memicu gelombang kecaman dari para tokoh masyarakat.
Mereka dengan tegas menyuarakan bahwa tidak ada tempat, bahkan sejengkal pun,
bagi OPM di tanah Papua yang damai dan berdaulat.
Seruan
ini disampaikan oleh para tokoh adat, tokoh agama, dan pemuda Papua yang
menilai bahwa kehadiran OPM selama ini hanya membawa penderitaan bagi rakyat,
merusak tatanan sosial, dan mencederai semangat persatuan serta pembangunan
yang sedang digalakkan pemerintah bersama masyarakat.
“OPM
bukan solusi, mereka adalah sumber masalah. Kita tidak bisa terus membiarkan mereka
meracuni generasi muda Papua dengan kekerasan dan kebencian. Tidak ada tempat
bagi mereka di tanah ini,” tegas Pdt. Filemon Murib, tokoh gereja dari
Kabupaten Puncak, Jumat (25/7/2025).
Pdt.
Filemon menambahkan bahwa aksi-aksi OPM yang menyerang warga sipil, membakar
fasilitas publik, bahkan memeras masyarakat di jalan-jalan, telah membuat
banyak warga hidup dalam ketakutan. Menurutnya, Papua memerlukan kedamaian,
bukan senjata dan intimidasi.
Hal
senada disampaikan oleh Ketua Dewan Adat Lanny Jaya, Yonas Wetipo, yang
mengecam keras keberadaan dan aksi-aksi OPM. Ia menyebut kelompok tersebut
hanya mementingkan kepentingan segelintir elit mereka dan tidak pernah
benar-benar memperjuangkan nasib masyarakat Papua.
Di
kalangan generasi muda, semangat penolakan terhadap OPM juga semakin kuat.
Pemuda dari Kabupaten Nduga, Simon Matuan, menyatakan bahwa generasi muda Papua
tidak lagi tertarik pada janji-janji kosong yang dibungkus dengan kekerasan.
“Kami
ingin masa depan, kami ingin pendidikan, kami ingin membangun Papua. Bukan
menjadi pion dalam konflik tak berujung yang diperjualbelikan di luar negeri
oleh pimpinan OPM yang hidup enak di sana,” kata Simon.
Seruan
“Papua Damai Tanpa OPM” kini ramai digaungkan di berbagai forum masyarakat.
Aksi-aksi damai, diskusi pemuda, dan deklarasi bersama terus dilakukan di
sejumlah kabupaten dan kota. Masyarakat Papua, dari akar rumput hingga
tokoh-tokohnya, mulai bangkit untuk menyatakan satu suara, “tanah ini adalah
tempat bagi kedamaian, bukan bagi kekerasan yang ditanamkan oleh OPM”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar