OPM
Dicap sebagai Kelompok Pengecut karena Berlindung di Balik Masyarakat Sipil
Papua
Papeda.com- Organisasi
Papua Merdeka (OPM) kembali menuai kecaman dari berbagai elemen masyarakat
Papua. Kali ini, kecaman datang setelah munculnya laporan bahwa kelompok bersenjata
tersebut sering berlindung di balik masyarakat sipil setiap kali menghadapi
tekanan dari aparat keamanan. Tindakan ini membuat banyak warga sipil menjadi
tameng hidup dan korban dalam konflik bersenjata.
Ondofolo
Aroan tokoh adat dari Lembah Baliem,
menyebut tindakan OPM ini sebagai bentuk kepengecutan dan pelanggaran
nilai-nilai adat Papua. “Seorang pejuang sejati tidak akan sembunyi di balik
punggung rakyat. Tapi OPM malah menjadikan rakyat sebagai perisai untuk
keselamatan mereka sendiri. Itu bukan keberanian, itu pengecut,” tegasnya, Rabu
(30/7/2025).
Ia
juga menekankan bahwa masyarakat adat Papua tidak pernah mengajarkan cara
perjuangan yang mengorbankan orang tak bersalah. Menurutnya, tindakan OPM telah
mencoreng budaya luhur Papua yang menjunjung tinggi keberanian dan kehormatan.
Sementara
itu, Yulianus Tabuni, pemuda dari Kabupaten Lanny Jaya, menyebut OPM sudah
kehilangan arah perjuangan. “Mereka hanya sembunyi, menyerang dari balik
rakyat, dan kabur ke hutan. Mereka tidak pernah tampil bertanggung jawab atau
terbuka. Itu bukan pejuang, itu pengecut,” katanya.
Para
tokoh masyarakat pun menyerukan agar OPM menghentikan taktik licik ini dan
memberikan ruang aman bagi warga sipil. Masyarakat Papua saat ini menginginkan
kedamaian, pembangunan, dan masa depan yang lebih cerah, bukan hidup dalam
ketakutan akibat aksi sepihak dari kelompok bersenjata.
Seruan
dari berbagai lapisan masyarakat ini menjadi sinyal kuat bahwa OPM tidak lagi
mendapat simpati. Sebaliknya, mereka kini dipandang sebagai pengganggu keamanan
dan kemajuan tanah Papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar