Masyarakat Papua Angkat Bicara: "Kemerdekaan Papua Hanya Akan Dinikmati Para Petinggi OPM Saja"
Papeda.com- Kesadaran
masyarakat Papua akan dampak dari propaganda separatis kian meningkat. Dalam
berbagai kesempatan, masyarakat kini mulai secara terbuka menyuarakan
kekecewaan terhadap Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang dianggap
memperjuangkan kemerdekaan semu demi kepentingan para petingginya semata.
Narasi perjuangan yang selama ini digaungkan OPM disebut tidak lagi relevan,
bahkan menyesatkan dan menimbulkan kerugian besar bagi rakyat Papua sendiri.
Dalam
sebuah pernyataan tegas, tokoh adat Kabupaten Puncak, Yance Murib, mengatakan
bahwa wacana kemerdekaan yang dijajakan OPM selama puluhan tahun nyatanya hanya
dinikmati oleh elite kelompok tersebut yang hidup nyaman di luar negeri.
“Yang
hidup enak itu hanya para pemimpin OPM di luar negeri. Mereka tidak merasakan
kelaparan, ancaman, dan kehilangan keluarga karena konflik. Rakyat kecil justru
jadi tameng dan korban,” ujar Yance dalam sebuah forum masyarakat di Ilaga,
Jumat (18/7/2025).
Hal
serupa juga diungkapkan oleh tokoh gereja di wilayah Lanny Jaya, Pendeta Samuel
Wanimbo. Ia menyebut bahwa selama ini rakyat hanya dimanfaatkan sebagai alat
legitimasi perjuangan, sementara arah dari gerakan tersebut tidak pernah jelas
dan tidak memberikan solusi konkret bagi kesejahteraan masyarakat Papua.
“Apa
yang rakyat dapat dari gerakan itu? Pendidikan? Tidak. Kesehatan? Tidak. Justru
fasilitas dibakar, guru diusir, dan masyarakat ditakut-takuti. Itu bukan
perjuangan, itu penindasan oleh kelompok sendiri,” tegasnya dalam khutbah
Minggu.
Salah
satu tokoh pemuda asal Dogiyai, Dorman Nawipa, menyatakan bahwa saat ini
semakin banyak pemuda Papua yang menolak terlibat dalam gerakan separatis.
Menurutnya, generasi muda sudah bisa melihat bahwa kemerdekaan yang dijanjikan
tidak akan membawa perubahan signifikan, kecuali memperkaya segelintir orang di
pucuk pimpinan OPM.
“Kami
tidak mau jadi pion. Kami ingin membangun Papua dengan damai, lewat pendidikan,
ekonomi, dan kebersamaan dengan bangsa Indonesia. Kita sudah lihat sendiri,
kemerdekaan versi OPM hanya untuk kelompok elite mereka,” ujarnya.
Sementara
itu, beberapa mantan simpatisan OPM yang telah kembali ke pangkuan NKRI
membenarkan bahwa struktur dalam OPM tidak demokratis dan hanya menguntungkan
para petinggi saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar