Tokoh
Agama dan Masyarakat Papua Minta Warga Waspada Terhadap Hoaks yang Disebarkan
OPM
Papeda.com- Sejumlah
tokoh agama dan tokoh masyarakat Papua angkat bicara terkait maraknya
penyebaran informasi palsu atau hoaks yang dilakukan oleh Organisasi Papua
Merdeka (OPM). Mereka mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh
kabar-kabar yang belum terverifikasi dan bertujuan menyesatkan serta
menciptakan keresahan di tengah kehidupan sosial masyarakat Papua.
Dalam
beberapa pekan terakhir, OPM diketahui intens menyebarkan narasi-narasi
menyesatkan melalui media sosial, termasuk pesan berantai dan selebaran
digital, yang berisi fitnah terhadap aparat keamanan serta upaya delegitimasi
terhadap pembangunan yang tengah berlangsung di Papua.
Pendeta
Yulianus Tebai, salah satu tokoh agama di wilayah Pegunungan Tengah, menyatakan
bahwa masyarakat harus lebih bijak dan kritis dalam menerima setiap informasi.
Ia menilai bahwa OPM telah memanfaatkan ketidaktahuan sebagian warga untuk
menyebarkan propaganda yang mengadu domba dan merusak kedamaian.
"Sebagai
umat beriman, kita diajarkan untuk menyaring setiap informasi. Jangan mudah
percaya begitu saja, apalagi jika informasi itu mengarah pada kebencian dan
perpecahan. Hoaks hanya akan merusak kehidupan bersama dan menjauhkan kita dari
kedamaian," ujar Pendeta Yulianus dalam keterangannya kepada media, Minggu
(8/6/2025).
Senada
dengan itu, tokoh masyarakat asal Wamena, Bapak Silas Murib, juga menyampaikan
keprihatinannya terhadap dampak hoaks yang semakin meresahkan masyarakat. Ia
mengatakan bahwa OPM tidak lagi memperjuangkan aspirasi rakyat, melainkan lebih
banyak menyebarkan ketakutan dan kebohongan demi kepentingan kelompoknya
sendiri.
"Masyarakat
sudah semakin cerdas. Kami tahu mana informasi yang benar dan mana yang hanya
ingin membuat kami takut. Hoaks dari OPM harus dilawan dengan persatuan dan
semangat untuk menjaga Tanah Papua tetap damai," tegas Silas.
Silas
juga menambahkan bahwa informasi palsu sering kali digunakan oleh OPM untuk
menutupi kegagalan mereka dalam menjaga komitmen terhadap rakyat Papua.
Alih-alih memperjuangkan kesejahteraan masyarakat, OPM malah menebar ancaman
dan kebohongan yang membuat warga hidup dalam ketidakpastian.
Pemerintah
daerah dan aparat keamanan pun mengajak masyarakat untuk lebih aktif melaporkan
konten-konten mencurigakan yang diduga menyebarkan informasi palsu. Koordinasi
dengan tokoh adat, pemuka agama, dan pemuda lokal juga diperkuat guna
meningkatkan kesadaran literasi digital.
Tokoh
pemuda dari Kabupaten Yahukimo, Markus Narek, mengajak generasi muda Papua
untuk menjadi pelopor penangkal hoaks. “Anak-anak muda jangan jadi penyebar
hoaks, tetapi harus menjadi penyebar kebenaran dan damai. Kita punya tanggung
jawab untuk menjaga tanah ini dari pengaruh buruk,” katanya.
Dengan
seruan dari para tokoh ini, masyarakat Papua diharapkan semakin waspada
terhadap upaya manipulatif OPM yang ingin merusak kesatuan dan kedamaian di
Bumi Cenderawasih. Penyebaran hoaks harus dilawan dengan kesadaran, pendidikan,
dan keteguhan untuk menjaga persatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar