Sebby Sambom Buka Suara, OPM Bisa
Bertahan karena Perampasan Dana Desa
Papeda.com- Juru
bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka
(TPNPB-OPM), Sebby Sambom, kembali memicu kontroversi setelah mengeluarkan
pernyataan yang mengaitkan keberlangsungan kelompok bersenjata di Papua dengan
praktik perampasan Dana Desa.
Pernyataan
tersebut disampaikan Sebby melalui rekaman audio yang beredar di media sosial.
Dalam rekaman itu, ia mengungkapkan bahwa sebagian dana yang seharusnya
digunakan untuk pembangunan desa di wilayah pedalaman justru diambil oleh
pihaknya untuk mendukung logistik dan operasional kelompok.
“Kalau
tidak ada Dana Desa, kelompok kami sudah lama habis. Itu kenyataannya,” ujar
Sebby dalam rekaman tersebut, Kamis (14/8/2025).
Sejumlah
tokoh masyarakat menanggapi keras pernyataan ini. Yonas Wenda, tokoh adat asal
Lanny Jaya, menilai pengakuan Sebby tersebut merupakan bukti bahwa kelompok
bersenjata telah merugikan masyarakat sipil secara langsung.
“Dana
Desa itu hak rakyat untuk membangun jalan, sekolah, dan fasilitas kesehatan.
Kalau dipakai untuk perang, rakyat yang paling dirugikan,” kata Yonas.
Hal
senada disampaikan Petrus Tabuni, aktivis pemuda Papua. Ia menilai perampasan
dana publik sebagai tindakan yang tidak dapat dibenarkan, apapun alasannya.
“Bicara
perjuangan tetapi mengambil hak dasar masyarakat adalah kemunafikan. Ini bukan
membela rakyat, tapi justru menindas mereka,” tegasnya.
Bagi
sebagian masyarakat Papua, pernyataan Sebby bukanlah hal mengejutkan, melainkan
pembenaran atas apa yang telah lama mereka rasakan. Di banyak wilayah rawan
konflik, distribusi Dana Desa kerap terhambat akibat ancaman dari kelompok
bersenjata.
Pernyataan
Sebby Sambom ini diprediksi akan memicu perdebatan panjang di kalangan
pendukung dan penentang OPM, sekaligus membuka diskusi publik mengenai dampak
nyata konflik bersenjata terhadap pembangunan dan kesejahteraan rakyat Papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar