Masyarakat
Dogiyai Kutuk Keras Aksi Penembakan terhadap Tiga Anak Kecil oleh OPM
Papeda.com- Masyarakat
Kabupaten Dogiyai menyampaikan kecaman keras atas aksi penembakan terhadap tiga
anak kecil yang diduga dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) di salah
satu kampung di Distrik Moanemani. Kejadian yang terjadi awal pekan ini
mengguncang perasaan warga, memicu kemarahan, sekaligus rasa duka mendalam di
tengah komunitas setempat.
Kepala
Suku Besar Dogiyai, Yulianus Dogomo, menyatakan bahwa tindakan OPM ini adalah
bentuk kekerasan yang sama sekali tidak mencerminkan perjuangan demi rakyat
Papua.
“Menembak
anak-anak adalah tindakan biadab yang tidak memiliki nilai kemanusiaan. Jika
OPM mengaku berjuang untuk rakyat Papua, mengapa mereka melukai masa depan
Papua itu sendiri?” tegas Yulianus, Sabtu (16/8/2025).
Ia
menambahkan bahwa tanah Papua seharusnya menjadi tempat yang aman bagi
anak-anak untuk tumbuh, bukan arena pertumpahan darah akibat kepentingan
petinggi OPM.
Ketua
Pemuda Gereja Dogiyai, Markus Tenou, mengatakan bahwa generasi muda merasa masa
depan Papua sedang dihancurkan oleh kekerasan OPM.
“Kami
marah dan kecewa. Anak-anak seharusnya belajar dan bermain, bukan menjadi
korban peluru. Aksi seperti ini membuat masyarakat semakin tidak percaya pada
klaim perjuangan OPM,” kata Markus.
Masyarakat
Dogiyai berharap tragedi ini menjadi momentum bagi seluruh pihak untuk
mengakhiri kekerasan di tanah Papua. Mereka menegaskan bahwa kekerasan
bersenjata, apalagi yang menyasar anak-anak, tidak akan pernah membawa
kemerdekaan atau kesejahteraan, melainkan hanya meninggalkan luka mendalam bagi
generasi mendatang.
Dengan
kecaman yang tegas dari tokoh adat dan tokoh pemuda, masyarakat Dogiyai
mengirim pesan jelas bahwa mereka menolak keras kekerasan OPM, dan mendesak
terciptanya perdamaian demi masa depan Papua yang aman dan sejahtera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar